Dokter Forensik RSSA: Korban Kanjuruhan Meninggal Kekurangan Oksigen

Rata-rata wajah jenazah sembab dan bagian mata membiru

Malang, IDN Times -  Dokter Forensik RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang tidak dapat memastikan penyebab pasti kematian pada korban tragedi Kanjuruhan. Sebab, para jenazah tidak autopsi. Namun dalam proses pemeriksaan di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSSA Malang pada Minggu (2/10/2022), sejumlah jenazah ditemukan dalam kondisi kekuragan oksigen atau secara medis disebut dose but asfiksia.

Dokter Forensik RSUD dr Saiful Anwar, dr. Tutik Purwanti mengatakan korban yang ditemukan dalam kondisi kekuragan oksigen tersebut dilihat wajahnya. Rata-rata wajah mereka sembab dan mata kebiruan. 

"Kalau sesak nafas berarti dia kekurangan oksigen. Kalau kekurangan oksigen kaya mukanya sembab, matanya kebiruan, iya ada (jenzah seperti itu)," ujar dia kepada IDN Times, Selasa (4/10/2022). 

Ia menuturkan, dari  21 korban meninggal di RSSA Malang, rata-rata kondisi korban dalam keadaan utuh dan segar. Mereka pun mudah teridentifikasi. 

"Kalau lebam semua jenazah ada, karena lebam itu tanda pasti kematian. Kalau luka-luka ya ada di jari, mungkin karena dia terjatuh dan sebagainya," ujar Tutik. 

Tutik menambahkan, luka pada korban tersebut rata-rata karena terkena benda tumpul. Namun, Tutik tidak dapat memastikan, benda tumpul seperti apa yang menyebabkan luka tersebut.

"Kalau secara teori, luka-luka yang tampak dikerenakan benda tumpul, mengenai jenis benda tumpul, bisa seperti kena lantai kena kursi, kena pagar macam-macam, kalau memastikan bendanya apa mohon maaf saya gak bisa memastikan," tutur Tutik. 

Ia menegaskan, tak bisa menjelasakan detail penyebab kematian satu persatu korban. Sebab, pihaknya hanya melakukan proses identifikasi saja. "Kita fokus ke identifikasi karena ingin cepat teridentifikasi dan dimakamkan," pungkasnya.

Baca Juga: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 125 Orang 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya