Nyepi, Umat Islam dan Kristen di Desa Balun Ikut Bikin Ogoh-ogoh

Toleransi beragama itu indah

Lamongan, IDN Times - Warga di Desa Balun, Lamongan, sudah sejak lama hidup berdampingan meskipun berbeda agama, ras, dan suku. Mereka tak pernah berselisih satu sama lain sehingga Dea Balun juga dijuluki dengan "Desa Pancasila". 

Merayakan Hari Nyepi, sejumlah warga Desa Balun, Lamongan, yang memeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu, serta pendukung Persela Lamongan bersama-sama membuat ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh itu rencananya akan diarak keliling kampung untuk peringati Hari Nyepi, pada Rabu (6/3). 

Baca Juga: Daftar Nomor Penting Siaga Selama Nyepi, Disimpan & Screenshot Ya!

1. Delapan Ogoh-ogoh disiapkan untuk perayaan Nyepi

Nyepi, Umat Islam dan Kristen di Desa Balun Ikut Bikin Ogoh-ogohDok. IDN Times/Istimewa

Kepala Desa Balun, Syairi, mengatakan ada delapan ogoh-ogoh yang akan diarak keliling kampung. Ogoh-ogoh itu sediri sudah dibuat warga sejak beberapa bulan yang lalu.

Ditangan para warga Ogoh-ogoh tersebut dibuat sedemikian bagus menyerupai manusia raksasa. "Kalau warga di sini jika ada kegiatan keagamaan saling membantu antar sesama, seperti pembuatan patung ogoh-ogoh saat ini. Rencananya sore ini patung akan diarak mengelilingi perkampungan," kata Syairi saat dihubungi IDN Times, Rabu (6/3).

2. Desa Balun dikenal dengan Desa Pancasila

Nyepi, Umat Islam dan Kristen di Desa Balun Ikut Bikin Ogoh-ogohDok. IDN Times/Istimewa

Kerukunan umat beragama di Desa Balun sudah terjalin cukup lama. Bahkan, kata Syairi, Desa Balun sendiri dikenal sebagai desa Pancasila. Harapannya, dengan saling berbagi dan membantu antar umat beragama dapat menjadi simbol kekuatan bagi Bangsa Indonesia.

"Tentunya dengan adanya kegiatan ini, Lamongan menjadi simbol pemersatu bangsa Indonesia meskipun berbeda aliran dan ajaran, mari kita tunjukkan bahwa hal ini tidak menjadi pembeda antara sesama," harapan dia.

3. Umat beragama lain turut mengamankan pelaksanaan Hari Raya Nyepi

Nyepi, Umat Islam dan Kristen di Desa Balun Ikut Bikin Ogoh-ogohDok. IDN Times/Istimewa

Oleh karena itu, saat membuat ogoh-ogoh untuk Nyepi, semua warga yang beragaa Islam dan Kristen juga membantu. Mereka juga siap mengawal jalannya perayaan Nyepi di Pura Sweta Mahasuci Desa Turi. 

"Selain pengamanan dari aparat kepolisian setempat, beberapa warga juga terlibat langsung dalam pengamanan itu, pada saat perayaan hari raya Nyepi juga kami hormati. Nanti pada pelaksanaan arak-arakan ogoh-ogoh juga ada beberapa adik-adik mahasiswa yang juga ikut berpartisipasi," katanya.

4. Suporter Persela Lamongan juga siap mengawal

Nyepi, Umat Islam dan Kristen di Desa Balun Ikut Bikin Ogoh-ogohDok. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Ketua Sporter Persela Lamongan, Nugroho, juga mengatakan jika LA Mania juga ikut andil dalam pembuatan ogoh-ogoh. "Ini sebagai bentuk toleransi antar umat beragama," katanya.

5. Menjaga kerukunan antar umat beragama sangat penting

Nyepi, Umat Islam dan Kristen di Desa Balun Ikut Bikin Ogoh-ogohDok. IDN Times/Istimewa

Menurut Nugroho, pembuatan ogoh-ogoh di Desa Balun sebagai bentuk kerukunan antara umat beragama. Kerukunan antar umat beragama sangat penting, apalagi jelang Pemilu 2019.

Baca Juga: Ini Dia Ogoh-ogoh Terbaik di Denpasar, Berbahan Korek Api Hingga Jeruk

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya