Buruh di Lamongan Sepakat Akhiri Perbedaan Usai Pemilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Ratusan buruh di Kabupaten Lamongan, mendeklarasikan diri untuk mengakhiri perbedaan pilihan Pemilu 17 April 2019, lalu. Para buruh sepakat merajut kebersamaan dan berjanji akan menjaga NKRI secara bersama-sama.
Deklarasi ini disampaikan para buruh saat menggelar peringatan hari buruh dunia atau May Day di halaman kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lamongan, Rabu (1/5).
Baca Juga: Hari Buruh, Dua Orang Diduga Provokator Diamankan Polisi
1. Beda pilihan dalam demokrasi itu wajar, tapi kebersamaan itu perlu dilakukan
Ketua KSPSI Lamongan, Kasiadi Kahar mengatakan, usai pesta demokrasi pemilihan umum 17 April 2019 lalu. Para buruh diminta untuk hidup rukun, saling memaafkan meski pada pemilu lalu beda pilihan. "Mari kita kembali merajut kebersamaan untuk menciptakan rasa aman dan damai menuju Lamongan yang lebih megilan (luar biasa),"katanya.
2. Tegakkan keadilan dan hormati proses hukum yang berlaku
Selain itu, Kasiadi juga mengajak para buruh agar tetap menegakkan supremasi hukum, tolak segala bentuk tindakan inkonstitusional dan intervensi terhadap penyelengga pemilu. Bila ada yang tidak puas dengan hasil Pemilu, gunakan mekanisme hukum yang berlaku sesuai undang-undang. "Jangan ada yang berbuat anarkis atau melawan hukum, mari kita sudahi perselisihan ini, dan kembali hidup rukun," imbuhnya.
3. Memberikan apresiasi kepada petugas penyelenggara pemilu
Deklarasi ini juga menyatakan mendukung sepenuhnya dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kinerja penyelenggara pemilu. Mereka dianggap telah menyukseskan pemilu serentak secara jujur, adil dan demokratis khususnya di Kabupaten Lamongan. "Kita sangat memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap penyelenggaraan pemilu," jelasnya.
4. Kapolres Lamongan sangat mengapresiasi
Sementara itu terpisah Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan, deklarasi yang disampaikan oleh ratusan buruh di Lamongan merupakan bentuk inisiatif para buruh yang tidak menginginkan situasi kekacauan di Lamongan. Mereka menunjukkan bahwa peserta demokrasi sudah selesai. Saatnya mereka bersatu dan membangun bangsa Indonesia lebih maju secara bersama. "Sangat baik, karena buat apa perselisihan ini dipelihara marilah kita hidup rukun berdampingan," jelasnya.
Baca Juga: Bukan Orasi, Hari Buruh di Lamongan Diwarnai Bagi-bagi Hadiah