Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil, Khofifah Temui Ganjar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bergerak cepat dengan mengambil beberapa sampel air Sungai Bengawan Solo. Sungai tersebut diduga tercemar limbah tekstil yang sengaja dibuang oleh perusahaan batik di Jawa Tengah. Limbah batik yang dibuang itu kemudian mengalir ke wilayah Jatim hingga menyebabkan air Bengawan Solo berubah warna menjadi merah tua.
"Jadi begini mungkin teman-teman bahkan masyarakat melihat secara langsung mengetahui ada perubahan warna air. Ada indikasi warna merah tua air Bengawan Solo itu kemungkinan dihasilkan dari limbah tekstil dan limbah pewarna batik," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau tanggul Bengawan Solo yang jebol di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Minggu petang (1/12).
1. Hasil uji lab Bengawan Solo keluar 4 Desember
Namun untuk memastikan apakah perubahan warna Bengawan Solo itu tercemar limbah batik atau bukan, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium. Rencananya hasil itu baru bisa diketahui pada 4 Desember 2019 mendatang. "Kami melakukan lima sampling. Tiga di wilayah Bojonegoro dan dua di Kabupaten Ngawi, pada tanggal 29 dan 30 November lalu. Insya Allah 4 Desember ini akan diketahui hasilnya," paparnya.
2. Sudah berbicara dengan Ganjar terkait solusi Bengawan Solo
Pemprov Jatim dan Jateng juga sudah berkoodinasi terkait masalah Bengawan Solo ini. Khofifah menambahkan, dirinya juga sudah bertatap muka dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Saya sudah koordinasi dengan pak Ganjar Pranowo untuk mencari solusinya, dan membahas kewaspadaan secara lebih signifikan bagaimana menjaga baku mutu air di sungai Bengawan Solo," jelasnya.
Baca Juga: BPCB Jatim Teliti Tiga Perahu Baja yang Ditemukan di Bengawan Solo
3. Khofifah bakal sampaikan kasus ini saat kongres Bengawan Solo di Semarang
Khofifah juga akan menyampaikan persoalan pencemaran Bengawan Solo ini pada 3 Desember mendatang. Yakni saat Kongres Sungai Bengawan Solo di Semarang.
Rencananya, kongres tersebut juga akan dihadiri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "Bahkan, pas kami ngobrol dengan Pak Ganjar Pranowo, beliau menyampaikan bahwa pencemaran sungai ini sudah dalam posisi membahayakan," tutur mantan menteri sosial tersebut.
4. Minta pelaku pembuangan limbah ditindak
Selain itu, dalam forum Kongres Bengawan Solo nanti, Khofifah juga bakal meminta kepada KLHK untuk menindak tegas apabila memang ada pelaku yang dengan sengaja membuang limbah tekstil. "Kami berharap yang melakukan pelanggaran, membuang limbah secara tidak bertanggung jawab, seyogyanya mendapatkan peringatan dan sanksi tegas," pungkasnya.
Baca Juga: Bengawan Solo Kering, Penghasilan Jasa Penyeberangan Perahu Berkurang