Banjir, Pemuda Lamongan Buka Servis Gratis Bagi Kendaraan Mogok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Njero mengundang keprihatinan banyak orang. Salah satunya adalah sekumpulan pemuda asal Desa Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Mereka membuka layanan servis gratis bagi kendaraan yang mogok saat melintasi genangan banjir di ruas Jalan Poros Sukodadi- Paciran.
1. Bentuk kepedulian terhadap sesama
Kepala Desa Kendalkemlagi, Ichwan Fanani mengatakan, bengkel itu sengaja didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang motornya mati akibat kemasukan air. Servis gratis ini selain meringankan beban masyarakat lokasinya juga tak jauh dari daerah yang terdampak banji. Menurut Fanani, bengkel tersebut didirikan atas inisiatif para pemuda desanya melihat banyaknya kendaraan bermotor terutama pelajar yang mogok karena banjir.
"Kami dirikan bengkel servis gratis bagi kendaraan yang rusak usai menerobos genangan air karena banjir ya tujuannya ingin membantu masyarakat yang kesulitan," kata Fanani, Sabtu (25/2/2023).
Baca Juga: Kebanjiran, Siswa di Lamongan Belajar di Rumah Guru dan Balai Desa
2. Bisa membantu pengguna jalan yang melintas
Fanani mengatakan, banjir yang menggenangi jalan antar kecamatan tersebut membuat motor mogok kondisi ini banyak dikeluhkan oleh warga dan jelas menganggu aktivitas masyarakat terutama bagi para pelajar yang ingin pulang dan brangkat ke sekolah.
"Lokasi bengkel juga tidak jauh dari jalan yang tergenang banjir jadi sangat mudah bagi warga untuk menuju ke bengkel dan mereka tidak terlalu capek-capek menuntun motornya," terangnya. Rata-rata, motor warga yang mengalami mogok usai menerjang genangan banjir mengalami mati busi.
3. Seperti biasa, Lamongan dikepung banjir
Diberitakan sebelumnya, banjir yang menerjang Kabupaten Lamongan terus meluas. Hingga Rabu (22/2/2023), total sudah ada 5 ribu rumah warga di 6 kecamatan yang terendam. Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Njero tak hanya menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Banjir itu juga membuat sejumlah sekolah terendam.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin mengatakan, banjir yang terjadi di 6 kecamatan tersebut juga merendam 42 desa. Untuk ketinggian banjir sendiri bervariasi dari 20 hingga mencapai 50 centimeter.
"Sudah ada 5 ribu rumah warga dan 42 desa di 6 kecamatan yang terendam banjir. Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Njero ini juga mengakibatkan sekolah terendam," kata Muslimin
Baca Juga: Kebanjiran, Siswa di Lamongan Belajar di Rumah Guru dan Balai Desa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.