Nelangsanya Saiful Mengais Bekas Kebakaran Pasar Beras Bendul Merisi

Ia mencari perhiasan milik istrinya

Surabaya, IDN Times - Petugas pemadam kebakaran sudah berteriak-teriak agar warga mengosongkan lokasi kebakaran Pasar Beras Bendul Merisi yang telah padam. Gulungan garis polisi kuning pun akan dipasang. Namun, seorang lelaki berkaus biru-putih-kuning tak menghiraukan seruan itu. Ia fokus mengais-ngais reruntuhan kebakaran dengan tatapan kosongnya.

1. Saiful mengais bekas kebakaran meski sudah diusir

Nelangsanya Saiful Mengais Bekas Kebakaran Pasar Beras Bendul MerisiSaiful (kiri) menunjukkan barang yang berhasil ia selamatkan pada warga lain. IDN Times/Fitria Madia.

Ia adalah Saiful (35). Ia tak mengindahkan perintah petugas pemadam dan tetap duduk mengais. Saiful mengaku mencari perhiasan milik istrinya. Tangannya menghitam terkena arang dari kayu-kayu yang gosong. Abu masih panas, bahkan beberapa masih ada yang berasap. Tapi ia tak menghiraukan hal itu.

"Sebentar, Pak. Saya cari cincin istri saya," ujarnya ketika salah satu petugas menghampirinya.

Kebakaran besar terjadi di Pasar Beras Jalan Bendul Merisi Surabaya, Sabtu (16/11) menghanguskan semua. Lapak yang juga jadi tempat tinggal sementara baginya tak bersisa. Jangankan tempat dagang, beberapa mobil di samping pasar pun ludes.

2. Saiful mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barangnya

Nelangsanya Saiful Mengais Bekas Kebakaran Pasar Beras Bendul MerisiLokasi kebakaran di pasar beras Bendul Merisi, Surabaya Sabtu, (16/11). IDN Times/Fitria Madia

 

Namun waktu toleransi untuk Saiful sudah habis. Ia pun beranjak dari tumpukan arang bekas kamar yang biasa ia tinggali. Ia hanya menunduk seraya mengamati perhiasan emas berlumur arang basah sebasah kelopak matanya.

"Ini punya istri saya. Dia di Jember sekarang. Saya tadi belum sempat nyelametin semuanya," tuturnya.

3. Ia tengah tidur ketika pasar terbakar

Nelangsanya Saiful Mengais Bekas Kebakaran Pasar Beras Bendul MerisiMeski diperingatkan untuk menyingkir, Saiful sempat bertahan beberapa saat. IDN Times/Fitria Madia.

 

Saiful bercerita, ketika kebakaran terjadi ia tengah terlelap di pojokan pasar. Ia tengah melepas lelah usai menunaikan tugasnya mengirimkan kelapa ke pengecer. Namun ia dikagetkan oleh para pedagang lain yang berteriak kebakaran. Sontak, ia bangun dan berlari menjauhi kiosnya.

"Saya sempat ambil tas saja. Sama nyelametin motor. Yang lain gak sempat," ujarnya.

Baca Juga: Pasar Beras Bendul Merisi Mulai Padam, Damkar Lakukan Pembasahan

4. Perhiasan merupakan tabungan miliknya

Nelangsanya Saiful Mengais Bekas Kebakaran Pasar Beras Bendul MerisiSaiful terlihat sedang mencari perhiasan milik istrinya. IDN Times/Fitria Madia.

 

Saiful memandangi perhiasan milik istrinya dengan nelangsa. Ia kembali menghitung-hitung jumlah benda itu. 5 cincin, 8 gelang keroncong, dan 1 kalung berliontin hati. Seharusnya perhiasannya sebanyak itu. "Tapi mesih belum lengkap," ujarnya. Ia pun memasukkan perhiasan-perhiasan itu ke dalam kantong plastik hitam.

"Ini tabungan kami sebenarnya. Dibelinya satu-satu. Saya harus nyelametin. Tapi surat-suratnya sudah gak ada, hangus. Saya gak tahu harus gimana ini," ucapnya lirih sambil berusaha tersenyum.

Baca Juga: Dilalap Api, Pasar Beras Bendul Merisi Kerap Jadi Tempat Bakar Kabel

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya