Beruntun, dr. Deny Susul Kedua Orangtua yang Meninggal karena Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kematian beruntun yang dialami pasien COVID-19 kembali terjadi. Jika sebelumnya terjadi pada sebuah keluarga di Gubeng, Surabaya, kali ini kisah sedih menimpa keluarga seorang dokter di Kabupaten Sampang.
Sang dokter yang positif COVID-19 meninggal dunia menyusul kedua orangtuanya yang juga meninggal seminggu sebelumnya. Kini hanya tersisa istri sang dokter yang juga berstatus terkonfirmasi positif COVID-19.
1. Bermula dari ayah yang sakit
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Agus Mulyadi menceritakan, kasus yang menimpa dr. Deny Dwi Yuniarto (34) ini bermula saat ayahnya harus dilarikan ke rumah sakit pada dua pekan lalu. Saat itu, ayah Deny mengalami gejala flu seperti demam, batuk, dan pilek.
Namun dokter yang menangani ayah Deny melihat adanya gejala klinis yang mengarah ke COVID-19 sehingga sang ayah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Kemudian yang bersangkutan meninggal dunia, lupa saya meninggalnya antara Jumat (5/6) atau Sabtu (6/6)," ujar Agus saat dihubungi IDN Times, Senin (15/6).
2. Ibunya turut meninggal dunia
Selisih sehari, tiba-tiba ibu dr Deny yang sempat mengeluh vertigo keadaannya semakin memburuk. Di tengah perjalanan saat diantar ke rumah sakit, ibu dr. Deny meninggal pun dunia. Agus mengatakan bahwa tidak ada penyakit penyerta khusus atau gejala COVID-19 yang menjangkit ibu dr. Deny.
"Setahu saya memang hanya vertigo saja. Tapi meninggal dunia di perjalanan," lanjutnya.
3. dr. Deny dan istrinya positif COVID-19
Lantaran kedua orangtuanya meninggal dengan tak wajar, dr. Deny beserta istrinya yang juga berprofesi sebagai dokter menjalani tes swab PCR. Ternyata keduanya positif COVID-19. Padahal, yang memiliki gejala hanya dr Deny.
"Istrinya OTG. Saat ini diungsikan di salah satu rumah sakit di Surabaya," tuturnya.
Baca Juga: Dua Dokter di Sampang dan Bangkalan Meninggal Dunia dengan Status PDP
4. Meninggal saat dirawat di RSUA
dr. Deny pun melakukan rawat inap di RSUD dr Mohammad Zyn Sampang. Namun lantaran kondisinya semakin memburuk, ia dirujuk ke Rumah Sakit Univesitas Airlangga. Nahas, dr. Deny mengembuskan nafas terakhirnya dan menyusul kedua orangtuanya.
"Saya juga kurang tahu tertularnya di mana. Entah di Puskesmas atau di mana," ungkap Agus.
Baca Juga: Satu Keluarga Meninggal karena COVID-19 di Gubeng, Ini Kisah Aslinya