Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Angka Kasus Melandai, Ini Penyebab Tulungagung Tetap Masuk Level 4

Ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Tulungagung, IDN Times - Meskipun angka pertambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Tulungagung cenderung melandai dalam beberapa pekan terakhir ini, namun pemerintah pusat masih memasukkan sebagai Level 4. Ternyata ada beberapa hal yang membuat Tulungagung masih masuk dalam zona dengan risiko tinggi.

1. Pasien yang menjalani perawatan masih tinggi

Perawat di RSUD Dr Iskak Tulungagung hendak masuk ruang isolasi, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad menerangkan hal paling mendasar yang menyebabkan masuk dalam Level 4 adalah jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit. Sesuai rumus yang sudah ditetapkan, jumlah pasien yang dirawat tidak lebih dari 30 per 100.000 penduduk. Untuk wilayah Tulungagung jumlah yang dirawat melebihi angka tersebut.

"Kalau disesuaikan dengan jumlah penduduk Tulungagung seharusnya jumlah pasien yang dirawat dibawah 300 pasien, namun kita saat ini masih sekitar 500an yang dirawat," ujarnya, Kamis (12/8/2021).

2. Angka positif rate juga tinggi

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, angka positive rate juga masih sangat tinggi. Berdasarkan data yang dilansir oleh situs vaksin.kemkes.go.id, per Rabu,(11/8/2021), angka positive rate di Tulungagung masih berada di angka 41,43 persen. Ini berrarti, setiap ada 100 tes, maka 41 orang di antaranya positif COVID-19. Jumlah ini jauh di atas ambang batas normal yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia tau WHO, yaitu 5 persen. "Ini menjadi salah satu hal yang membuat Tulungagung dimasukkan dalam level 4," terang Kasil.

Meski positive rate di Tulungagung tinggi, namun persentase kematian atau Case Fatality Rate (CFR) di sana tergolong rendah yaitu 3,05 persen. Angka ini merupakan salah satu yang terendah di Jawa Timur. 

3. Kesulitan input data di aplikasi

Ilustrasi PPKM Mikro. Dokumen Pusat Informasi Nganjuk

Sebenarnya, kata Kasil, secara jumlah pertambahan kasus seharusnya Tulungagung bisa masuk dalam Level 3. Salah satu kendalanya adalah sulitnya input data melalui aplikasi yang digunakan. Kasil mencontohkan hasil tracing sebenarnya sudah mencapai angka 1 dibanding 9. Artinya, dari satu pasien COVID-19 mereka bisa menemuan tracing kontak erat sebanyak 9 orang. Namun yang bisa terinput dalam aplikasi hanya 1 dibanding 4 orang saja.

Hal ini membuat angka tracing yang muncul masih sangat kurang. "Secara pertambahan kasus harian cenderung melandai, namun beberapa hal diatas membuat kita masuk dalam Level 4," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bramanta Putra
EditorBramanta Putra
Follow Us