Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lebaran Tiba, Bupati Anas Disambangi Pastor dan Tokoh Lintas Agama

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - Open house hari pertama Lebaran yang digelar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di kampung halamannya, Desa Karangdoro, berlangsung semarak. Selain warga yang menyemut berdatangan, di rumah kelahiran Anas yang butuh perjalanan 80 menit dari pusat kota Banyuwangi, ramai didatangi para tokoh lintas agama.

1. Para tokoh lintas iman mengucapkan selamat Idulfitri kepada Bupati Anas

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Tampak hadir para pastor dari gereja-gereja Katolik yang terhimpun dalam Dekenat Banyuwangi yang dipimpin Romo Fajar Soekarno. Hadir pula perwakilan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia, Badan Musyawarah Antar-Gereja (BAMAG), umat Konghucu, dan umat Buddha.

Para tokoh lintas iman tersebut mengucapkan selamat Idulfitri kepada Anas dan warga yang hadir di rumah pribadi Anas. Mereka bersalaman akrab dan saling melempar canda.

“Selamat Lebaran ya Bapak dan Ibu semua. Semoga selalu sehat dan diberkahi Tuhan,” ujar Romo Fajar sambil menyalami Anas.

2. Keakraban dan kerukunan antar umat beragama itu indah

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Keakraban tampak terjalin diiringi dengan suguhan beragam jajanan khas Banyuwangi, seperti bagiak, bolu, rengginang, pia glenmore, dan rempeyek kacang. Anas juga melayani para tokoh lintas iman tersebut dengan mengupaskan sendiri jeruk Banyuwangi yang lantas diberikan kepada para pemuka agama.

“Saya, keluarga, dan atas nama pemerintah daerah mohon maaf untuk semua kesalahan dan kekurangan,” kata Anas kepada para pemuka agama.

Para tokoh lintas agama itu kemudian berfoto bersama dengan Bupati Anas dan istri, Ipuk Fiestiandani.

“Inilah cermin kerukunan umat beragama di Banyuwangi. Saling mengunjungi dengan kebahagiaan,” kata Romo Fajar.

3. Membangun daerah butuh modal kerukunan saling menghormati

IDN Times/Beautiful Banyuwangi

Bupati Azwar Anas mengatakan, kerukunan umat beragama adalah hal strategis untuk membangun daerah. Perbedaan yang ada tidak boleh dijadikan awal perpecahan, justru modal untuk memajukan Banyuwangi.

“Perbedaan itu rahmat, kita bisa saling menghormati. Perbedaan justru menjadi modal untuk bikin Banyuwangi lebih maju. Syaratnya, semua rukun. Kerukunan ini modal sosial yang tak terhitung nilainya,” kata Anas. 

Share
Topics
Editorial Team
Ester Ajeng
EditorEster Ajeng
Follow Us