Tak Ada Kompetisi Internal Lagi, PWNU Jatim Komitmen Dukung Gus Yahya

Mereka juga akan ajukan pembahasan soal crypto di Muktamar

Surabaya, IDN Times - PWNU Jawa Timur (Jatim) bertekad untuk memenangkan KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum (Ketum) PBNU dan KH Miftachul Akhyar menjadi Rais Aam PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung. Meski, usulan pemilihan dengan metode Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) ditolak.

1. Komitmen dukung Gus Yahya dan Kiai Mifta

Tak Ada Kompetisi Internal Lagi, PWNU Jatim Komitmen Dukung Gus YahyaMahfud MD dan Kiai Mifta saat dialog ke Bangkalan. Dok. Humas Polda Jatim.

Wakil Ketua PWNU Jatim, Abdussalam Shohib mengatakan, pihaknya sudah tak lagi bicara tentang kontestasi. Menurut dia, PWNU Jatim dan PCNU se-Jatim sudah sepakat mendukung Gus Yahya--sapaan karib KH Yahya Cholil Staquf- menjadi Ketum PBNU dan Kiai Mifta menjadi Rais PBNU.

"Kontestasi di PWNU (Jatim) selesai. Kita tak lagi bicara personal tapi kita tetapkan bersama PCNU se-Jatim. PWNU punya SK yang mengikat secara organisasi," kata dia.

2. Usulkan putusan Bahtsul Masail NU Jatim kalau kripto haram

Tak Ada Kompetisi Internal Lagi, PWNU Jatim Komitmen Dukung Gus YahyaIlustrasi Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. ANTARA News)

Tak hanya dukungan, kata Gus Salam--sapaan karib KH Abdussalam Shohib-, pihaknya juga akan mengusulkan beberapa hal yang telah dibahas oleh PWNU Jatim. Misalnya, dalam Bahstul Massail NU Jatim memutuskan bahwa kripto haram.

"PWNU tetapkan (kripto) tidak sah untuk alat pembayaran. Kita perjuangkan hasil putusan kripto juga ditetapkan di muktamar," katanya.

Baca Juga: Muktamar NU ke-34 Ditunda karena Ada PPKM Level 3 di Akhir Tahun

3. Usul pembatasan jabatan Ketum PBNU, PWNU dan PCNU, pemilihan dengan AHWA

Tak Ada Kompetisi Internal Lagi, PWNU Jatim Komitmen Dukung Gus YahyaLogo NU (twitter.com/nahdlatululama)

Lebih lanjut, PWNU Jatim juga akan mengusulkan pembatasan jabatan Ketua Tanfiziah maksimal dua periode. Kemudian pemilihannya menggunakan mekanisme AHWA. Yakni Ahwa adalah sistem pemilihan Rais Aam NU yang ditetapkan pada Muktamar ke-33 NU di Jombang tahun 2015 dan diterapkan saat itu juga.

AHWA sebetulnya tradisi lama NU. Dalam praktiknya, anggota Ahwa terdiri dari sembilan kiai atau ulama khas yang dipilih berdasarkan kesepakatan muktamar. Anggota Ahwa itulah yang memilih Rais Aam NU. "Kemarin kita perjuangkan di munas gagal. Artinya tidak dipakai di muktamar nanti," tegas Gus Salam.

Baca Juga: Twibbon Muktamar NU ke-34, Tautan, dan Cara Unduh

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya