Polisi Endus Dugaan Korupsi pada Kasus Ambruknya SDN Gentong Pasuruan

Surabaya, IDN Times - Polda Jatim terus mendalami kasus ambruknya SDN Gentong I Pasuruan. Jumat (8/11), polisi melakukan gelar perkara untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya bangunan sekolah tersebut.
1. Ada dugaan korupsi
Dalam gelar perkara tersebut, ada dua penyelidikan yang menjadi fokus polisi. Pertama kasus yang yang mengakibatkan korban jiwa. Kedua fokus dugaan korupsi dalam pembangunan gedung yang ambruk.
"Untuk kasus tindak pidana tertentu atau tindak pidana korupsi ditangani oleh Polda Jawa Timur. Subdit Tipikor Polda Jawa Timur," tegas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
2. Karena material yang dipesan tidak sesuai
Perwira dengan tiga melati emas ini menambahkan, dugaan korupsi itu mulai terendus saat hasil laboratorium forensik (labfor) keluar. Terbukti, spesifikasi material yang dibangun tidak sesuai dengan yang direncanakan.
"Kami komplain dengan ada material yang tidak sesuai ketentuan dari pada kontruksi," kata Barung.
Baca Juga: Nadiem Kirim Tim Investigasi Selidiki Penyebab SD Ambruk di Pasuruan
3. Polisi akan transparan
Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan ini menjamin bahwa pihaknya akan transparan dalam penyelidikan ini. Ia menegaskan, kasus yang mengakibatkan dua korban jiwa ini akan diusut tuntas.
"Kami sampaikan terus update-nya, karena menjadi perhatian semua publik, semua kalangan. Kami akan gelar ini setransparan mungkin dalam rangka secepatnya," tandas Barung.
4. Dua meninggal pada peristiwa memilukan itu
Seperti diberitakan IDN Times, gedung depan SDN Gentong 1 Pasuruan ambruk pada Selasa (5/11), sekitar pukul 08.30 WIB. Gedung yang ambruk ada empat kelas yaitu kelas 2A, 2B, 5A dan 5B.
Dua orang meninggal dunia pada peristiwa memilukan tersebut. Yakni satu siswa, IA (8) dan guru Sevina Arsy Wijaya (19). Sedangkan 13 orang lainnya luka-luka.
Baca Juga: Polisi Panggil Empat Saksi Usai Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan