DP3A Surabaya Dampingi Korban Percobaan Bunuh Diri dan Orangtuanya

Minta media tak eksploitasi

Surabaya, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya langsung memberikan pendampingan kepada siswi SMPN 1 Surabaya, NPS (13). Diketahui, NPS sempat melakukan percobaan bunuh diri.

Kepala DP3A-PPKB Kota Surabaya, Tomi Ardiyanto mengatakan, pendampingan yang dilakukan berupa pendampingan psikis baik kepada siswi maupun orangtuanya. "Selain itu, kita juga melakukan penjangkauan terhadap permasalahan keluarga," kata Tomi Ardiyanto saat dihubungi, Sabtu (26/11/2022).

Untuk kondisi terkini, sambung Tomi, siswi tersebut tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Setelah siswi tersebut sembuh kondisi fisiknya, nantinya untuk sementara waktu akan ditempatkan di rumah aman DP3A-PPKB.

"Setelah keluar rumah sakit, klien akan ditempatkan ke rumah aman atau shelter perempuan DP3A-PPKB. Hal itu untuk mempercepat proses penyembuhan trauma psikologisnya," kata dia.

Terpisah, anggota DPRD Kota Surabaya, Herlina Harsono Njoto menegaskan bakal segera melakukan rapat koordinasi bersama Pemkot Surabaya dan Perangkat Daerah (PD) terkait. Harapannya, agar anak-anak Surabaya ke depan mendapatkan pendampingan dan peristiwa semacam ini tidak terulang lagi.

"Sebagai orang tua, tentunya saya sangat prihatin ketika hal tersebut menimpa siswi yang seusia putri saya. Berdoa agar ke depan tidak lagi ada anak-anak yang melakukan hal semacam tersebut, berdoa semoga seluruh anak-anak berbahagia dan berada dalam lingkungan yang menyenangkan," tuturnya.

Kandidat Doktor Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu memohon kepada media agar pemberitaan yang terus-menerus terkait siswi tersebut dapat disudahi. Artinya, peristiwa itu tidak dijadikan pemberitaan yang serial.

"Ada fisik dan psikis seorang siswi yang perlu kita pulihkan, kita dampingi kita dengarkan, perlu kita bersamai dalam melewati masa-masa yang mungkin terasa sangat berat untuk siswi tersebut," pesan dia.

"Ini bukan perkara menutup-nutupi sebuah masalah agar tidak muncul di media, publikasi tentang masalah ini memang sudah mencuat di mana-mana koreksi yang konstruktif tentunya akan dilakukan. Tapi tentunya kita semua tidak ingin siswi tersebut, bahkan para pelajar di sekelilingnya merasa trauma, atau bahkan trauma sekolahnya menjadi dikenal karena permasalahan ini," terangnya.

Baca Juga: Masalah Keluarga, Siswi SMP di Surabaya Coba Bunuh Diri

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya