TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kondisi Sudah Rusak, Jenazah Mutilasi Pasar Besar Susah Diidentifikasi

Kuku dipotong oleh pelaku, pengambilan sidik jari juga susah

IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mengidentifikasi identitas korban mutilasi di bekas Mall Matahari, Pasar Besar kota Malang. Saat ini, upaya identifikasi masih terkendala oleh kondisi tubuh korban yang sudah mengalami pembusukan. 

Baca Juga: Temuan Mayat Korban Mutilasi Gegerkan Pasar Besar Kota Malang 

1. Kesulitan ambil sampel sidik jari

IDN Times/ Alfi Ramadana

Salah satu upaya identifikasi oleh tim INAFIS (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) adalah dengan mengambil sampel sidik jari. Namun demikian, upaya pengambilan sampel sidik jari tersebut masih terhambat. Pasalnya jari pada tubuh korban mengalami pengerasan. 

"Kami melakukan injeksi cairan khusus pada bagian tangan korban. Proses tersebut diharapkan membuat jari korban menjadi lebih lunak," ucap Kanit INAFIS Polres Malang Kota, Iptu Subandi. 

2. Proses pengerasan karena kuku dipotong

IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih lanjut, Subandi menjelaskan bahwa pengerasan yang terjadi pada jari-jari korban lantaran kuku pada jari-jari korban dipotong oleh pelaku. Hal itu juga yang menyulitkan identifikasi dari tim INAFIS. 

"Jarinya mengeras dan sulit terdeteksi oleh alat yang kami miliki. Selain jari mengeras, bagian tubuh lain juga sudah membusuk" tambahnya. 

3. Belum bisa pastikan unsur kesengajaan

IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, Subandi belum bisa memastikan apakah ada unsur kesengajaan dari pelaku. Pasalnya polisi kesulitan mengidentifikasi lantaran identitas korban sudah rusak. Kematian korban juga diprediksi sudah lima hari

"Ini masih prediksi. Nanti ada otopsi serta pemeriksaan anatomi tubuh lainya," tambahnya. 

Baca Juga: Mutilasi Pasar Besar, Lokasi Penemuan Sudah Kosong Dua Tahun

Berita Terkini Lainnya