Durian Banyuwangi Panen Raya, Rasanya Tak Semanis Dulu 

Berbuah, namun beberapa berasa hambar

Banyuwangi, IDN Times - Stok buah durian di Banyuwangi, Jawa Timur, terbilang cukup banyak dalam dua pekan terakhir ini. Pantauan IDN Times, di pinggiran jalan berdiri banyak lapak dadakan yang menjual berbagai jenis durian. Meskipun stoknya sedang banyak-banyaknya, namun kualitas rasa durian saat ini terbilang kurang sempurna dari biasanya.

1. Hujan membuat rasa durian hambar

Durian Banyuwangi Panen Raya, Rasanya Tak Semanis Dulu Penjual durian. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Supri (56), warga Desa Soonggon, Kecamatan Songgon yang memiliki lahan durian di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, mengatakan bahwa panen raya kali ini tak sebanyak tahun lalu. Menurutnya, banyak durian muda yang rontok akibat hujan deras yang turun setiap hari beberapa waktu lalu. Selain itu, hujan juga mempengaruhi kualitas rasa dari durian itu sendiri.

"Tidak sebanyak panen sebelumnya. Kalau rasanya masih sama untuk beberapa pohon, tapi ada juga yang kurang. Maklum hujan terus di sini," katanya, Sabtu (15/7/2023).

Supri menyebut, beberapa pohon durian miliknya bahkan dikatakan gagal panen. Meskipun mampu menghasilkan buah dengan ukuran besar, namun buahnya terasa hambar. "Besar memang, tapi hambar, selain itu beberapa juga busuk. Dari wanginya saja sudah tidak keluar," jelasnya.

Baca Juga: Kampung Mandiri di Surabaya, Panen Durian Sampai Kelola Limbah

2. Pembeli harus pandai memilih

Durian Banyuwangi Panen Raya, Rasanya Tak Semanis Dulu Durian Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sementara dari sisi tengkulak, Sholik (42), warga Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, mengaku dari segi penjualan memang terbilang meningkat. Namun untuk memperoleh durian dengan kualitas baik diakuinya agak sedikit kesulitan. Selain itu, tengkulak benar-benar dituntut harus pilih-pilih durian dan asal panennya untuk mendapatkan kualitas yang baik.

"Kalau stok masih selalu ada, tapi ya tidak sebanyak biasanya. Kalau saya biasanya cuman ambil dari Songgon atau Segobang saja. Selain itu tidak," jelasnya.

Dari segi harga, Sholik mengaku durian saat ini masih berada pada harga normal. Meskipun agak kesulitan menemukan durian dengan kualitas baik, namun saat ini adalah musim panen raya. Sehingga stok durian di Banyuwangi terbilang melimpah.

3. Harga masih cukup terjangkau

Durian Banyuwangi Panen Raya, Rasanya Tak Semanis Dulu Pohon durian di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Paling murah, untuk harga durian seukuran kepala bayi, dibanderol Rp20 ribu. Sementara untuk harga paling mahal di lapak tahunan miliknya, yakni sekitar Rp45 ribu untuk jenis montong dan durian kasur.

"Harganya masih terjangkau. Kalau kulakan saya sendiri yang langsung ambil dari petaninya. Karena bisa leluasa memilih sendiri kan," ungkapnya.

Dalam beberapa hari terakhir ini, durian dagangan miliknya yang paling laku yakni jenis bajol dan montong. Untuk jenis bajul ini, menurutnya memiliki rasa yang unik dengan sensasi pahit. Beberapa diantaranya terkadang juga mempunyai rasa yang mirip-mirip permen karet.

"Paling dicari yang ada pahitnya. Dari Songgon juga ada, Segobang juga ada. Kalau kasur atau montong biasanya paling enak untuk bubur ketan," ujarnya.

Baca Juga: 6 Ciri Durian Musang King Asli, Jangan Sampai Salah Beli!

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya