Ini Cerita Peternak Sapi Perah di Kota Batu Soal Penjualan Susu

Kota Batu, IDN Times - Beberapa waktu lalu viral sebuah vidio di media sosial Instagram @malangraya_info yang menunjukkan peternak sapi perah dan pengepul susu di Kota Batu, Jawa Timur membuang hasil produksi susu sapinya di selokan. Merespon hal tersebut, Sutiyo (48), salah satu peternak sapi perah pemilik Toro Miri Farm di Ds. Telogorejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu menuturkan bahwa proses produksi hingga distribusi susu sapi di bawah Koperasi Unit Desa (KUD) Mitra Bakti Makmur sampai saat ini masih stabil. Kerja sama dengan pabrik tetap terjaga ditunjang dengan ketatnya pengontrolan kualitas, sehingga tidak ada pembatasan penerimaan susu sapi oleh pabrik.
1. Biasanya susu yang dibuang itu yang tidak lolos uji kualifikasi

Menanggapi video yang viral tersebut, Sutiyo menyoroti soal kualitas susu, karena sepengalamannya di dunia ternak sapi perah, susu yang ditolak pabrik pasti susu yang tidak lolos uji kualitas. Pembatasan penerimaan oleh pabrik juga tidak pernah ada masalah, selama kerjasama antara koperasi dengan pabrik baik baik saja.
“Bisanya susu yang dibuang itu, susu yang tidak lolos kualifikasi pabrik, sehingga ditolak, karena ada ketidak sesuaian dalam kulitas susu tersebut,” jelas Sutiyo (12/11/2024)
Selain itu, Sutiyo juga menyayangkan tentang kejelasan vidio yang viral tersebut, sebab tidak dijelaskan siapa dan lokasi tepatnya, jadi tidak dapat dipastikan di Kota Batu daerah mana yang terjadi pembuangan susu sapi. Sebab susu yang dibuang pasti adalah susu yang tidak lolos uji kualifikasi.
2. Sejauh ini kerja sama dengan pabrik masih terjaga

Sebagai anggota KUD Mitra Bakti Makmur, Sutiyo menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak ada pembatasan yang dilakukan oleh pabrik mitra KUD. KUD Mitra Bakti Makmur bekerjasama dengan beberapa pabrik olahan susu sapi seperti Indolakto dan Cimori.
“Sejauh ini yang saya tahu kerjasama antara KUD dengan pabrik baik baik saja, tidak ada pembatasan, malah kadang cenderung naik permintaan dari pabrik,” ungkap Sutiyo
Saat ini susu yang dikirim oleh KUD ke pabrik kisaran 5.000-6000 liter per hari dan jumlah produksi susu sapi dari para peternak juga stabil. Sutiyo juga menjelaskan bahwa produksi dan harga jual susu sapi masih stabil, tidak ada penurunan maupun kenaikan harga. Mengenai stok susu yang berlebih, menurut Sutiyo kalau kualitas susu baik dan lolos uji kualifikasi pasti akan diserap oleh pabrik dan tidak akan terbuang sia sia.
3. Peternak sapi perah antusias dukung program pemerintah

Perihal kerjasama program pemenuhan gizi gratis untuk anak, pemerintah masih belum ada pembicaraan dan sosialisai kepada peternak sapi perah. Sutiyo mengaku sangat siap dan berantusias bila ditunjuk pemerintah untuk mendukung program tersebut.
“Peternak sapi perah dalam negeri ini kan banyak, pemerintah seharusnya meberdayakannya, sehingga dari rakyat juga bermanfaat untuk rakyat, toh juga sama sama diuntungkan. Saya sebagai peternak sapi perah juga siap untuk mendukung program itu,” ujar Sutiyo
Sutiyo berharap kasus viralnya pembuangan susu sapi ini tidak sembarangan digoreng oleh media dan bila memang ada pemberitaanya harus jelas. Sehingga para peternak sapi perah dan semua yang terlibat dalam produksi hingga distribusi dapat melakukan tindakan preventif.