Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nataru Diprediksi Dongkrak Penjualan Ritel Surabaya

ilustrasi perusahaan ritel
ilustrasi perusahaan ritel (pexels.com/Pavlo Luchkovski)
Intinya sih...
  • Penjualan eceran di Surabaya meningkat 19,7% secara tahunan pada November 2025.
  • Kinerja positif didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.
  • Pelaku usaha ritel masih optimis dengan proyeksi kenaikan harga pada awal 2026.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (Jatim) memproyeksikan kinerja penjualan eceran di Kota Surabaya terus menguat pada akhir tahun. Hal ini seiring meningkatnya belanja masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia menunjukkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) Surabaya pada November 2025 diprakirakan mencapai 489,4 atau tumbuh 19,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi September 2025 yang tercatat tumbuh 19,1 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, mengatakan peningkatan tersebut mencerminkan kuatnya daya beli masyarakat di akhir tahun. Lonjakan penjualan terutama didorong oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Barang Budaya dan Rekreasi, serta kelompok Barang Lainnya subkelompok Sandang.

"Peningkatan ini sejalan dengan naiknya permintaan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru, khususnya untuk kebutuhan pendukung mobilitas, rekreasi, dan konsumsi nonpangan,” ujar Ibrahim, Senin (22/12/2025).

Meski secara tahunan mencatat pertumbuhan kuat, beberapa kelompok usaha diprakirakan mengalami perlambatan, seperti Makanan, Minuman, dan Tembakau. Sementara itu, kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya masih berada dalam fase kontraksi, meski dengan tekanan yang lebih ringan dibandingkan bulan sebelumnya.

Secara bulanan (month to month/mtm), penjualan eceran Surabaya pada November 2025 diprakirakan tumbuh stagnan sebesar 0,0 persen. Kinerja ini melambat dibandingkan Oktober 2025 yang masih tumbuh 0,4 persen (mtm), terutama akibat penurunan penjualan pada kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Sandang.

Sementara itu, realisasi penjualan eceran pada Oktober 2025 menunjukkan performa solid. IPR Surabaya tercatat sebesar 489,6 atau tumbuh 19,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan September 2025 yang tumbuh 17,9 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Barang Budaya dan Rekreasi.

Kinerja positif Surabaya juga sejalan dengan tren nasional. IPR Nasional pada Oktober 2025 tercatat tumbuh 4,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen (yoy).

Ke depan, pelaku usaha ritel masih menyimpan optimisme tinggi.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Januari 2026 yang mencapai 174,4, meningkat dari 170,7 pada Desember 2025. Sementara IEP April 2026 tercatat sebesar 164,6, naik dari 152,4 pada Maret 2026.

“Optimisme ini didukung oleh masih kuatnya permintaan masyarakat pada momen Tahun Baru dan perayaan Hari Kartini,” kata Ibrahim.

Namun, dari sisi harga, tekanan inflasi diperkirakan mulai meningkat pada awal 2026. Indeks Ekspektasi Harga Umum Januari 2026 tercatat sebesar 158,5, naik dari 148,8 pada Desember 2025. Tekanan harga diproyeksikan berlanjut hingga April 2026 dengan indeks mencapai 162,2, seiring meningkatnya permintaan musiman masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Ketika Aparat Tersandung: Catatan Polisi Nakal di Jatim Tahun 2025

23 Des 2025, 05:05 WIBNews