Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembahasan Shinjuu di Chapter 17: Jura Sebenarnya Baik?

Jura membayar buku yang dibeli dengan harga lebih/mangaplus.shueisha.co.jp

Manga Boruto: Two Blue Vortex Chapter 17 menghadirkan dinamika baru yang memunculkan sedikit kontroversi terkait sifat asli para Shinjuu, makhluk kloningan yang ditelan hidup-hidup oleh pohon dewa. 

Mereka hanyalah sekumpulan makhluk buas yang baru lahir dan bertindak berdasarkan naluri alaminya. Namun, justru itulah yang membuat keberadaan mereka menjadi ancaman serius bagi umat manusia, karena tindakan mereka kerap tidak terkontrol dan destruktif.

Yang menarik, beberapa panel di chapter ini mematahkan stigma negatif yang selama ini melekat pada para Shinjuu. Ada Shinjuu seperti Ryu yang mau diajak bekerja sama, Matsuri yang mengungkapkan perasaan cinta, hingga Jura yang memiliki ketertarikan intelektual dengan hobi membaca buku.

Fakta-fakta ini memberikan dimensi baru yang lebih kompleks, menggambarkan bahwa para Shinjuu tidak sepenuhnya jahat, melainkan individu dengan kepribadian unik.

Namun, yang menjadi sorotan utama adalah sisi lain dari Shinjuu Jura yang tampil mencolok di sepanjang chapter 17. Apa saja yang diungkap tentang karakter dan perilakunya kali ini? Berikut adalah ulasan lengkapnya.

1. Jura sebenarnya menghormati para shinobi

Jura sebenarnya menghormati para shinobi/mangaplus.shueisha.co.jp

Salah satu panel yang menarik perhatian dalam chapter 17 Boruto: Two Blue Vortex berhasil memberikan pemahaman baru tentang karakter Jura. Dalam percakapan antara Mitsuki dan Sarada dengan Ryu, kloningan dari Shinki, terungkap bahwa Jura sebenarnya bukanlah sosok yang jahat seperti yang selama ini diasumsikan.

Ryu dengan tegas menjelaskan bahwa Jura memiliki rasa hormat yang mendalam terhadap para shinobi, meskipun ia adalah salah satu Shinjuu yang lahir dari pohon dewa.

Pernyataan ini tentu bertolak belakang dengan tindakan para Shinjuu di awal cerita Boruto: Two Blue Vortex, ketika mereka menyerang desa Konoha secara brutal. Penyerangan tersebut sebelumnya dianggap sebagai bukti bahwa Shinjuu adalah ancaman yang tidak dapat ditoleransi. 

Hal ini memberikan ruang untuk spekulasi bahwa Jura mungkin memiliki motivasi atau tujuan yang berbeda dibandingkan Shinjuu lainnya. Panel ini juga memunculkan pertanyaan besar tentang sejauh mana para Shinjuu dipengaruhi oleh insting alami mereka, dan apakah mereka benar-benar memiliki kapasitas untuk berinteraksi damai dengan manusia.

2. Jura gemar membaca buku

Jura gemar membaca buku/mangaplus.shueisha.co.jp

Ketertarikan Jura terhadap buku menjadi salah satu poin menarik yang kembali disorot dalam chapter 17 Boruto: Two Blue Vortex. Shinjuu yang merupakan kloningan dari Jigen ini telah menunjukkan minatnya terhadap dunia literasi sejak awal kemunculannya, menciptakan kesan yang berbeda dibandingkan dengan Shinjuu lainnya yang cenderung lebih agresif atau impulsif.

Dalam salah satu panel chapter 17, Jura terlihat mengunjungi toko buku di Konoha. Ia menunjukkan perhatian yang luar biasa saat memilah dan memilih buku, membuktikan bahwa minatnya terhadap literasi bukanlah hal yang sembarangan.

Jura bahkan terlihat sangat teliti dalam memilih buku-buku favoritnya, menunjukkan sisi intelektual yang jarang terlihat pada makhluk sejenisnya. Kehadiran Jura di toko buku ini juga menimbulkan tanda tanya besar, apakah tindakannya ini murni karena minat pribadi ataukah memiliki hubungan dengan misi yang lebih besar? 

3. Saat membeli buku, Jura bahkan membayarnya dengan harga lebih

Jura membayar buku yang dibeli dengan harga lebih/mangaplus.shueisha.co.jp

Selain gemar membaca buku, ada momen menarik dalam salah satu panel Boruto: Two Blue Vortex chapter 17 yang memperlihatkan Jura membayar buku yang ia beli dengan harga lebih tinggi dari yang seharusnya.

Tindakan ini jelas mencuri perhatian karena sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah, ada Shinjuu yang menunjukkan perilaku serupa. Hal ini memberikan kesan bahwa Jura memiliki sisi moral yang berbeda dibandingkan Shinjuu lainnya, semakin memperkuat argumen bahwa makhluk kloningan seperti dia tidak selalu identik dengan sifat jahat.

Lantas, bagaimana menurutmu? Akankah tindakan Jura ini mengubah persepsi para fans Boruto terhadap Shinjuu? Atau justru akan memperpanjang perdebatan antara sifat baik dan jahat mereka sembari menanti rilisnya chapter 18? 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rachmaddani Rizki Saputra
EditorRachmaddani Rizki Saputra
Follow Us