5 Review Singkat Film Smile, Saat Senyuman Berbuah Kutukan Mengerikan

Horor psikologi yang mencekam!

Menjelang Halloween akhir Oktober nanti, sederet film horor baik film Indonesia maupun luar negeri sudah memasuki daftar tunggu putar di bioskop. Resmi tayang di bioskop Indonesia pada 28 September kemarin, film Smile siap meneror penonton dengan genre thriller horor yang bikin traumatis. 

Berbeda dengan horor yang sering ditayangkan baru-baru ini, Parker Finn selaku sutradara menghadirkan gaya horor klasik dengan jalan cerita yang mudah diikuti. Alurnya yang lambat membuat Smile menjadi film horor psikologis yang sayang untuk dilewatkan. Suasana yang dibangun begitu mencekam dan membuat siapapun yang melihat pasti akan bergidik ketakutan. 

Meski tergolong sineas baru, tampaknya Finn cukup berhasil dengan debut film panjang pertamanya di Smile. Berikut review singkat film Smile yang berkisah bagaimana senyuman dalam sekejap bisa berubah menjadi kutukan yang mengerikan. 

1. Disutradari oleh sineas baru dan didukung totalitas akting para pemain

5 Review Singkat Film Smile, Saat Senyuman Berbuah Kutukan MengerikanDr. Rose dalam film Smile. (Youtube/Paramount Pictures)

Film Smile (2022) bisa adalah film panjang pertama seorang sutradara baru sekaligus penulis bernama Parker Finn. Sebelumnya, Finn hanya berkecimpung di film pendek seperti Laura Hasn't Slept (2020) dan The Hidebehind (2018). Meski begitu, Finn sudah berhasil mengantongi pemenang Portland Horror Film Festival Award pada 2019.

Film Smile (2022) dibintangi deretan aktor dan aktris ternama seperti Sosie Bacon sebagai Dr. Rose Cotter, Jessie T. Usher sebagai Trevor, Kal Penn sebagai Dr. Morgan Desai, Rob Morgan sebagai Robert Talley, Kyle Gallner sebagai Joel, Caitlin Stasey sebagai Laura dan Judy Reyes sebagai Victoria Munoz. Sedangkan Gillian Zinser sebagai Holly, Kevin Keppy sebagai Nightmare Mom, Nick Arapoglou sebagai Gre dan Sara Kapner sebagai Stephanie. 

2. Perpanjangan dari film pendek Laura Hasn't Slept

5 Review Singkat Film Smile, Saat Senyuman Berbuah Kutukan MengerikanTokoh Laura dalam Smile. (Youtube/Paramount Pictures)

Setelah merilis film pendek berdurasi 11 menit berjudul Laura Hasn't Slept pada 2020 lalu, dua tahun kemudian Parker Finn melakukan pengembangan cerita menjadi film panjang berjudul Smile. 

Laura Hasn't Slept sendiri bercerita tentang seorang perempuan yang selalu dihantui mimpi buruk. Dari rangkaian mimpi buruk itu, ia percaya bahwa ia bisa mati jika melihat wajah seorang pria yang mengejarnya di mimpi itu. Karena terus dihantui rasa takut, Laura akhirnya mendatangi terapis dan ditangani oleh Dr. Parsons. Di sana, ia menceritakan segala sesuatu tentang mimpinya itu. 

Namun di Smile, Laura disini berperan sebagai salah satu pasien di rumah sakit jiwa yang ditangani oleh Dr. Rose. Laura mendatangi psikolog karena dihantui teror sosok tersenyum pada dirinya. Halusinasi itu lah yang membuat Laura sering menyakiti dirinya sendiri hingga memicunya melakukan bunuh diri. 

Baca Juga: Terbaru Smile, 10 Rekomendasi Film Horor Paramount Pictures

3. Background cerita horor minimalis, nggak ribet dan mudah diikuti

5 Review Singkat Film Smile, Saat Senyuman Berbuah Kutukan MengerikanCuplikan trailer Smile. (Youtube/Paramount Pictures)

Jika kamu mulai bosan dengan cerita horor yang penuh teka-teki, teori konspirasi dan ngga bikin mikir berat, maka Smile adalah jawabannya. Seakan kamu tinggal duduk manis saja mengikuti setiap teror demi teror yang disuguhkan dalam film berdurasi 1 jam 55 menit itu.

Kisah bermula seorang dokter kejiwaan bernama Dr. Rose Cotter harus menghadapi beberapa pasien yang terlibat bunuh diri berantai. Namun sebelum melakukan bunuh diri, orang-orang itu tersenyum secara mengerikan. Teror itu terus berlanjut saat orang yang menyaksikan itu juga akan melakukan hal serupa. 

Rose menjadi salah satu orang yang melihat aksi bunuh diri tersebut. Ia lalu mengalami trauma dan dihantui rasa takut berkelanjutan. Rose menjadi tak tenang karena bermimpi aneh hingga merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata. Hingga akhirnya, Rose tak kuat menahan semuanya dan mencoba menceritakan kepada orang-orang terdekatnya.

4. Bangunan cerita yang epic, banyak jumpscare namun gak bikin bosan

5 Review Singkat Film Smile, Saat Senyuman Berbuah Kutukan MengerikanCuplikan adegan film Smile. (Youtube/Paramount Pictures)

Smile termasuk film dengan jalan cerita horor klasik dengan premis sederhana namun epic. Bangunan cerita dari adegan menuju adegan terangkai dengan baik sehingga film ini cukup menyebarkan kengerian yang luar biasa. Jumpscare-nya pun disebar dalam momen yang tepat sehingga tidak membuat penonton lelah. 

Bisa dikatakan, Smile adalah film minimalis namun membuat kamu dalam mode waspada sepanjang cerita. Jumpscare yang ditampilkan dalam trailer nggak ada apa-apanya. Kamu harus siap terkejut dan melompat dari tempat duduk selama menonton ini. 

5. Didukung oleh visual dan audio yang bikin bergidik

5 Review Singkat Film Smile, Saat Senyuman Berbuah Kutukan MengerikanCuplikan adegan film Smile. (Youtube/Paramount Pictures)

Salah satu faktor yang membuat Smile menjadi film horor thriller psikologis yang hebat adalah visual dan audionya. Meski ada beberapa adegan rumah sakit dengan warna-warna pastel yang menenangkan, namun lambat laun visualnya menjadi semakin gelap seperti penggambaran psikologis Dr. Rose yang ketakutan akibat teror. Belum lagi pengambilan gambar close-up saat pasien-pasien tersenyum saat melakukan bunuh diri yang membuat penonton merasa disturbing

Visual horor didukung oleh musik audio yang sukses membangun elemen gore dalam film. Musik yang terasa 'tidak nyaman' itu akan mengantarkanmu ke efek kejut selanjutnya di momen-momen tidak terduga. Efek audio visual ini lah yang menjadi poin plus Smile. 

 

Itu tadi review singkat film Smile. Wajib banget masuk list tontonanmu pekan ini!

Baca Juga: 9 Fakta Smile, Film Horor Psikologis Siap Tayang di Indonesia

Agustina Suminar Photo Community Writer Agustina Suminar

menulis dengan senang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya