Enam Tahun Embrio Dibekukan, Anak Pasutri Madura Lahir

Embrio disimpan menggunakan teknologi Frozen Embryo Transfer

Surabaya, IDN Times - Pasangan suami istri, Rifki - Aisyah Fiyanti asal Madura melahirkan anak kedua dari embrio yang tersimpan selama enam tahun. Bayi bernama Khadijah Adzkiya (Kiya) ini memiliki jeda lima tahun dari bayi pertama Achmad Rifansyah (Evan) yang juga dilahirkan dari proses sama.

Enam Tahun Embrio Dibekukan, Anak Pasutri Madura LahirDokter Spesialis Obgyn Morula IVF Surabaya, Benediktus Arifin. IDN Times/ Ardiansyah Fajar.

1. Anak pertama embrio yang sama lahir pada 2016, kedua lahir 2021

Dokter Spesialis Obgyn Morula IVF Surabaya, Benediktus Arifin, mengatakan, usia embrio Kiya sama dengan anak pertama, Evan, yang lahir pada 2016 silam. Kedua embrio itu disimpan menggunakan teknologi Frozen Embryo Transfer (FET) di Morula IVF Surabaya.

"Ini benar-benar embrio mereka berdua. Anak mereka berdua. Embrio ini dipertemukan pada hari yang sama. Kiya dan Evan ditemukan pada waktu yang sama. Tapi Kiya lahir setelah enam tahun dibekukan," ujarnya, Minggu (28/11/2021).

Baca Juga: Kualitas Sel Telur Memengaruhi Keberhasilan Program Bayi Tabung

2. Bantu pasutri usia kepala empat dan lima untuk dapat anak

Enam Tahun Embrio Dibekukan, Anak Pasutri Madura LahirPresiden Direktur Morula IVF, dr. Ivan Rizal Sini. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Tidak hanya itu, Morula IVF Surabaya juga telah membantu Su'udiyah (44) dan Somidi (51), pasutri asal Dusun Pakondang Daya, Sumenep mendapatkan keturunan setelah menanti selama 21 tahun. Beni--sapaan karibnya-- mengajak pasutri produktif yang mengalami masalah infertilitas memanfaatkan layanan inj.

"Belum berbagai masalah yang muncul selama proses program ini kalau di luar negeri. Kalau di dalam negeri, program ini akan relatif lebih berhasil, karena pasangan suami-istri bisa lebih tenang menjalaninya," kata dia.

3. Siklus program bayi tabung di Surabaya hampir 1.000

Enam Tahun Embrio Dibekukan, Anak Pasutri Madura Lahirilustrasi bayi (unsplash.com/Andriyko Podilnyk)

Sementara itu, data Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI), total siklus program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) di Indonesia pada 2020 lalu mencapai lebih dari 8.300 siklus. Padahal, pada 2019 mencapai hampir 12 ribu siklus.

Kendati menurun, siklus bayi tabung di Indonesia masih lebih banyak daripada negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Nah, salah satu kota yang pertumbuhan siklus bayi tabungnya banyak ialah Surabaya. Hal itu dinyatakan oleh Morula IVF yang merupakan klinik fertilitas bayi tabung.

Presiden Direktur Morula IVF, dr. Ivan Rizal Sini mengatakan kasus infertilitas di Indonesia antara 11 persen-12 persen. Morula sendiri, sudah mendekati angka 6.000. Dari data tersebut, Morula menangani 800 siklus atau sekitar 10-15 persen.

"Melihat antusiasme tinggi pasien IVF di Surabaya, kami semakin yakin dan bersemangat menambah layanan. Pada 2022 nanti Morula IVF Surabaya akan membuka 3 klinik cabang baru," katanya.

Baca Juga: Belajar Ngonten dari Herma dan Vania, Content Creator asal Surabaya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya