Sepekan Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Merangkak Naik
Pedagang daging ayam di Pasar Besar Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Jelang Ramadan, harga beberapa kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan. Salah satu kebutuhan pokok yang mulai mengalami kenaikan adalah daging ayam yang mulai dirasakan dalam dua hari terakhir. Setiap hari, terjadi kenaikan harga Rp1000 hingga Rp2000 per kilogram. Kondisi ini pun membuat pedagang tak berani mengambil stok terlalu banyak.
1. Kenaikan dipicu kiriman yang menurun
Pedagang daging ayam mulai merasakan penjualan sepi saat harga daging naik. IDN Times/Alfi RamadanaSalah satu pedagang daging ayam di Pasar Besar Kota Malang, Hamidah mengakui bahwa kenaikan mulai terasa dalam dua hari terakhir. Normalnya, harga satu kilogram daging ayam berada di angka Rp32 ribu. Tetapi kini harga menjadi Rp38 ribu. Kenaikan tersebut terjadi lantaran stok yang menipis. Berdasarkan informasi yang ia terima, jumlah hasil panen ayam pedaging turun.
"Kenaikannya memang cukup banyak. Selain karena mau Ramadan, juga karena stok ayam memang sedang tidak banyak," urainya Selasa (6/4/2021).
Kondisi ini pun membua Hamidah mengurangi stok ayamnya. Dalam masa normal, sekali pengiriman ia bisa mendapat hingga 80 ekor. "Sekarang saya hanya ambil 30 ekor saja karena memang harganya kemahalan. Pembelinya juga kadi tidak banyak," ujarnya.
Baca Juga: 5 Kudapan dengan Isi Daging Kepiting yang Bikin Makan Tambah Lahap!
2. Kalaupun ada yang beli, mereka mengurangi jumlah pembelian
Pedagang daging ayam di Pasar Besar Kota Malang. IDN Times/Alfi RamadanaKenaikan harga daging ayam tersebut pun membuat jumlah pembeli juga mengalami penurunan. Sebagian memilih mengganti daging ayam dengan komoditas lain untuk menghemat pengeluaran. Tetapi ada juga pelanggan yang tetap membeli meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit.
"Sekarang banyak yang biasanya beli 1 kilogram hanya jadi setengah kilogram," tambahnya.
3. Khawatir harga akan terus naik sampai lebaran
Ilustrasi pasar tradisional. (IDN Times/Ervan Masbanjar)Hamidah menambahkan bahwa sejauh ini dirinya belum bisa memastikan kapan harga kembali normal. Pasalnya, memang stok ayam di peternak juga tidak terlalu banyak. Ia pun khawatir bahwa harga masih akan terus mengalami kenaikan hingga lebaran nanti.
"Kalau stok tidak banyak seperti ini tidak bisa diprediksi kapan harga akan kembali normal. Mungkin setelah lebaran kemungkinan baru normal," sambungnya.
Baca Juga: 5 Kuliner Unggas Ini Enggak Kalah Enak dari Daging Ayam, Mesti Coba!
