Malang, IDN Times - Arema FC benar-benar akan melakukan perombakan tim pada kompetisi Liga 1 Musim 2024/2025. Salah satu yang jadi prioritas adalah menemukan pemain yang berposisi sebagai gelandang serang dan berperan sebagai playmaker.
Arema FC menilai jika penampilan Ariel Lucero pada Liga 1 Musim 2023/2024 cukup mengecewakan. Sehingga manajemen Singo Edan mukai berpikir untuk tidak memperpanjang kontrak pemain asal Argentina ini.
Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro menegaskan jika musim depan mereka harus memiliki sosok playmaker berpengalaman. Menurutnya musim lalu Dedik Setiawan dan Charles Lokolingoy sudah menampilkan permainan tajam di lini depan, tapi suplai bola tidak sebanding dengan usaha mereka.
"Kami membutuhkan playmaker asing yang memiliki pergerakan dinamis. Dia harus memiliki pengalaman agar serangan kita tidak terkesan sporadis," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (11/6/2024).
Playmaker yang diidamkan oleh Kuncoro adalah sosok yang bisa mengatur ritme permainan. Ia juga harus memiliki umpan yang bagus untuk menyuplai bola pada Lokolingoy dan Dedik.
Kuncoro juga menjelaskan jika playmaker harus bisa menguasai bola lebih lama di kakinya. Tapi akan lebih baik juga jika ia memiliki kecepatan, sehingga bisa melakukan serangan balik cepat.
"Playmaker yang bagus akan memberikan pengaruh pada link depan dan tengan saja, tapi juga di lini belakang. Karena dia akan memberikan dampak positif pada pemain-pemain lain," jelasnya.
Namun, Kuncoro tidak mau menyebutkan siapa pemain yang tengah diincar Arema FC. Pasalnya saat ini Manajemen Arema FC masih bernegosiasi.
Ariel memang menampilkan pemain yang mengecewakan pada Liga 1 Musim 2023/2024. Dari 26 pertandingan yang ia mainkan, pemain 25 tahun ini hanya mencatatkan 5 assist, 4 kartu kuning, dan 1 kartu merah. Ia dinilai kurang cocok jadi playmaker, bahkan Widodo menggeser posisinya dari gelandang serang menjadi winger kiri.
Ariel bahkan memiliki masalah emosional saat bermain, ia ketahuan memukul pemain Bali United pada Senin (4/12/2023). Tidak hanya mendapatkan kartu merah, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI juga memberi sanksi skorsing selama 4 pertandingan dan denda Rp5 juta.