IMAN, Robot Karya Mahasiswa ITS yang Bisa Hancurkan Sampah di Lautan

Sampah plastik di laut jadi PR besar Indonesia

Surabaya, IDN Times - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan robot otomatis yang bisa menghancurkan sampah plastik di lautan. Selain mengatasi sampah di perairan Indonesia, robot ini juga ramah lingkungan karena bergerak dengan bahan bakar tenaga surya.

1. Inovasi berawal dari masalah sampah plastik di lautan Indonesia

IMAN, Robot Karya Mahasiswa ITS yang Bisa Hancurkan Sampah di LautanTim mahasiswa ITS pencipta konsep robot penghancur sampah di lautan, IMAN. (dok. ITS)

Robot otomatis ini dinamai Integrated Machinery Plastic Waste Cleanser (IMAN) dengan menggunakan teknologi superfluid dan internet of things (IoT). Ketua tim, Farhan Fadlurrahman Sutrisno menjelaskan bahwa inovasi mereka ini berawal dari kegelisahan banyaknya sampah di perairan Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa sepanjang 2020 terdapat sekitar setengah juta ton sampah plastik di laut Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai kontributor sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

"IMAN dapat memudahkan dekomposisi sampah plastik tanpa harus dikumpulkan dan dipindahkan ke suatu tempat,” ujar Farhan, Sabtu (1/1/2021).

2. Robot IMAN bisa menemukan sampah plastik dan menyedotnya

IMAN, Robot Karya Mahasiswa ITS yang Bisa Hancurkan Sampah di LautanTampilan prototipe IMAN, robot penghancur sampah plastik di lautan karya mahasiswa ITS. (dok. ITS)

Farhan menjelaskan, Iman bekerja menggunakan camera processing untuk mencari dan mengidentifikasi sampah-sampah di lautan. Ketika IMAN menemukan sampah plastik, mulut robot akan terbuka secara otomatis dan sampah akan dibawa masuk oleh conveyor robot untuk diproses lebih lanjut.

“Pada conveyor terdapat penyaring, sehingga air tidak turut serta masuk ke dalam robot,” jelas Farhan.

Di dalam conveyor IMAN, sampah dimasukkan ke dalam tabung khusus dan didekomposisi memanfaatkan fluida superkritis hidrogen oksida (H2O). Proses tersebut dilakukan dalam suhu 373 derajat celcius dan tekanan 22 Mega Pascal, sehingga sampah plastik akan langsung terdekomposisi saat dialiri fluida superkritis H2O.

“Beberapa sampah plastik akan meninggalkan residu, namun dapat digunakan kembali sebagai plastik daur ulang,” terang mahasiswa angkatan 2020 ini.

Baca Juga: 500 Kg Sampah Plastik Diangkut Relawan dari Kali Porong

3. IMAN memanfaatkan tenaga surya

IMAN, Robot Karya Mahasiswa ITS yang Bisa Hancurkan Sampah di LautanIlustrasi sampah di laut. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

IMAN memiliki dimensi 6,5 x 2,5 x 3,8 meter dengan panel surya di bagian atas. Panel surya ini menghasilkan tenaga yang menjadi sumber utama penghasil listrik bagi IMAN. Dengan panel surya tersebut, IMAN dapat bertahan hingga delapan jam operasional tergantung dengan intensitas pemrosesan sampah plastik yang dilakukan.

“Untuk memproses satu kilogram sampah dibutuhkan waktu tiga hingga enam menit dengan efektivitas mencapai 95,6 persen,” ungkapnya.

Konsep IMAN ini mengantarkan Farhan dan timnya meraih medali emas pada kategori Waste Treatment dalam kompetisi Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), beberapa waktu lalu.

“Kami berharap bahwa IMAN tidak hanya menjadi solusi bagi bangsa ini, namun juga mampu menjawab permasalahan sampah plastik di tingkat dunia,” tutup Farhan.

Baca Juga: Catatan Mikroplastik 2021, Sudah Cemari Rantai Makanan Manusia

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya