Unjuk Rasa di Tulungagung Hari Ini Batal, Ini Alasannya

- Polisi sudah menangkap provokator yang akan membuat kerusuhan
- Bupati Tulunagung siap berdialog dengan masyarakat
- Koordinator aksi bantah terima uang atas pembatalan demo
Tulungagung, IDN Times - Aksi unjuk rasa di Tulungagung yang rencananya digelar hari ini dipastikan batal. Koordinator aksi bersama jajaran Forkopimda Tulungagung sepakat menunda pelaksanaan unjuk rasa hingga situasi dinyatakan kondusif. Pengumuman penundaan aksi tersebut diunggah melalui akun media sosial Polres Tulungagung dini hari pukul 02.21 WIB. Dalam video tersebut koordinator aksi serta Forkopimda menyampaikan hasil pertemuan yang mereka lakukan. Aksi tersebut rencananya berlangsung hari ini pukul 10.00 WIB.
1. Polisi sudah menangkap provokator yang akan membuat kerusuhan

Kapolres Tulungagung, AKBP M Taat Resdi mengatakan penundaan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan dalam aksi unjuk rasa tersebut. Dari hasil pemetaan lapangan saat ini situasi tidak kondusif. Polisi bahkan telah menangkap seorang yang diduga provokator dan berencana melakukan tindakan anarkis dalam aksi tersebut.
Provokator tersebut juga melakukan tindakan anarkis saat aksi unjuk rasa di Kediri beberapa waktu lalu. "Kami sudah menangkap satu orang yang akan melakukan tindakan rusuh di Tulungagung, orang tersebut juga melakukan kerusuhan di Kediri," ujarnya, Kamis (4/9/2025).
2. Bupati Tulunagung siap berdialog dengan masyarakat

Sementara itu Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo menyatakan pihaknya siap untuk membuka komunikasi dengan seluruh masyarakat. Pihaknya terbuka dalam menerima aspirasi masyarakat. Namun saat ini situasi di Tulungagung tidak kondusif. Dikhawatirkan aksi unjuk rasa tersebut digunakan untuk kedok terjadinya kerusuhan. "Saya siap untuk menerima aspirasi dari masyarakat dan berjanji akan terbuka melakukan komunikasi,"
2. Koordinator aksi bantah terima uang atas pembatalan demo

Dalam video ini, salah seorang perwakilan koordinator aksi menyampaikan meskipun aksi tersebut ditunda, namun perjuangan tidak selesai. Masyarakat akan melanjutkan perjuangan melalui forum komunikasi secara kontinuitas yang sudah dijanjikan oleh jajaran Forkopimda. Aksi yang ditunda tersebut digantikan dengan dialog publik yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Mereka juga membantah adanya isu yang menyebut koordinator aksi menerima uang untuk membatalkan kegiatan tersebut. "Kalau ada yang menyebut kami menerima uang berapa pun itu adalah fitnah," pungkasnya.