Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rumah Sakit Umum Saiful Anwar, Kota Malang sebagai rujukan RS COVID-19. IDN Times/Alfi Ramadana

Surabaya, IDN Times - Sebanyak lima orang korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan yang masih dirawat di ICU Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dari lima orang tersebut, kondisi dua orang korban di antaranya belum stabil. Hal ini diungkap oleh Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dr Kohar Hari Santoso.

"Yang di ICU ada lima (pasien), ada dua yang lagi kondisinya yang masih sangat-sangat labil," ujarnya usai Upacara Peringatan HUT ke-77 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Rabu (12/10/2022).

Mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim ini bilang, dua pasien yang kondisinya tidak stabil itu sampai sekarang belum sadar. Sebab, mengalami cedera pada bagian kepala. "Kesadaran belum balik karena cedera di kepala," kata Kohar.

Lebih lanjut, Kohar mengakui banyak korban tragedi kerusuhan Kanjuruhan yang mengalami gangguan penglihatan berupa mata merah. Namun, ia belum berani memastikan apakah hal tersebut disebabkan oleh semprotan gas air mata.

"Secara umum tergantung jenis gas air matanya. Gas air memberikan iritasi mata dan kulit," katanya. "Ada berbagai kemungkinan karena difoksid yang berat atau iritasi langsung dari gas air mata," dia menambahkan.

Yang jelas, sambung Kohar, mata merah tersebut dapat sembuh. Tapi butuh waktu. "Sejauh saya tahu, relatif beragam ada yang seminggu dua minggu," katanya. Namun perlu dipastikan dulu penyebabnya. "Saya gak tau penyebabnya kena gas air mata atau karena efek yang lain," pungkas dia.

Editorial Team