Tiga Matra TNI Latihan Bersama di Lanud Iswahjudi Magetan

Magetan, IDN Times – Berbagai alutsista canggih dari tiga matra TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut, akan unjuk kebolehan dalam Latihan Perkasa Bravo 2025 di Lanud Iswahjudi, Magetan. Latihan ini menjadi ajang uji kesiapan pertahanan udara Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman.
1. Sebanyak 910 prajurit dilibatkan

Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) TNI AU, Marsdya Tedi Rizalihadi, menegaskan bahwa Lanud Iswahjudi merupakan lokasi yang ideal untuk latihan ini. Sebanyak 910 prajurit diterjunkan dalam operasi ini untuk mengasah kemampuan tempur dan koordinasi antarmatra.
“Kami melatih unsur-unsur di Kosek Hanud 2, yang mencakup wilayah dari Jawa Tengah hingga NTT. Alutsista yang dikerahkan antara lain Pesawat Tempur F-16, T-50, Astros, Super Tucano, Hercules, hingga Helikopter,” ungkap Marsdya Tedi setelah membuka latihan, Senin (17/2/2025).
2. TNI AD dan AL terlibat dalam operasi pertahanan udara

Latihan ini tidak hanya melibatkan unsur udara, tetapi juga TNI AD melalui Arhanud dan TNI AL dengan kapal perang KRI Hasanudin dan KRI Martadinata yang memiliki kemampuan pertahanan udara.
Salah satu fokus utama latihan ini adalah mengatasi blank spot radar, yaitu area yang tidak terjangkau sistem pemantauan udara. Untuk itu, keberadaan KRI sangat penting guna memastikan seluruh wilayah terpantau dengan baik.
Selain itu, latihan ini juga melibatkan kemampuan intersep, yaitu teknik mendeteksi dan mengidentifikasi pesawat asing yang melintasi wilayah yurisdiksi Indonesia.
“Jika ada ancaman udara, unsur tempur akan melakukan intersep. Bisa saja cukup diusir, dipaksa mendarat, atau tindakan lain sesuai prosedur. Semua akan disimulasikan di Lanud Iswahjudi,” jelasnya.
3. Tingkatkan kesiapsiagaan nasional

Latihan Perkasa Bravo 2025 akan berlangsung hingga Jumat (21/2/2025) sebagai bagian dari upaya memperkuat pertahanan udara nasional.
“Latihan ini bertujuan mengintegrasikan data komunikasi, radar, dan informasi intelijen, sehingga pengambilan keputusan dalam operasi pertahanan udara bisa lebih cepat dan akurat. Dengan begitu, kita bisa membedakan pesawat kawan atau lawan dengan lebih efektif,” pungkas Marsdya Tedi.
Latihan ini menjadi bukti komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan udara NKRI dari segala ancaman yang berpotensi mengganggu keamanan nasional.