Terbakar 2017, Pasar Legi Songgolangit Ponorogo Segera Dibangun Ulang

PONOROGO, IDN Times – Pasar Legi Songgolangit di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, yang terbakar pada Mei 2017 segera direhab. Pembangunannya direncanakan pada awal 2019 dengan biaya sebanyak Rp243 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional.
Sebelum pembangunan berlangsung, bangunan darurat di pasar tradisional itu harus dibongkar dan dikosongkan terlebih dulu. Para pedagang dipindahkan ke lahan bekas RSUD dr Harjono di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Keniten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo pada Desember mendatang.
1.Pasar baru berlantai empat

Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono, mengatakan Pasar Legi akan memiliki empat lantai dari sebelumnya hanya dua lantai. Nantinya, kapasitasnya akan bertambah dari 3.600 menjadi 5.000 pedagang. Selain pedagang di sana, mereka yang berjualan di lahan eks Pengadilan Negeri Ponorogo, sebelah utara Pasar Legi bakal ikut ditampung.
“Kami juga berharap agar pedagang pasar di lahan bekas stasiun juga mau bergabung,’’ ujar Agus, Jumat, (9/11).
Posisi pasar di lahan bekas stasiun itu berada di sebalah barat Pasar Legi. Tepatnya, di seberang jalan dari lokasi pasar yang hendak direnovasi. “Sesuai data (jumlah pedagang pasar di lahan bekas stasiun) yang mau masuk (ke Pasar Legi) sekitar 305 orang,’’ ujar Agus.
2.Pedagang pasar di lokasi bekas stasiun terbelah

Agus menuturkan, sebanyak 305 pedagang pasar di lahan bekas stasiun merupakan kubu yang kontra dengan pengurus Koperasi Pandu Arta Nugraha Jaya selaku pengelola. Sedangkan, sisanya sekitar 90 pedagang pro dengan pengelola pasar. Mereka enggan pindah ke Pasar Legi hingga rencana pembangunan bergulir.
"Pedagang pasar di lahan bekas stasiun terbelah. Mereka yang kontra dengan pengelola menggelar demonstrasi pada akhir Oktober lalu. Mereka menuding kepengurusan koperasi selaku pengelola pasar tidak profesional. Salah satunya, pendapatan koperasi pada rapat anggota tahunan pada 2018 nol . Hasil itu juga ditolak Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Ponorogo," katanya.
3.Dana pembangunan sebelumnya telah masuk APBD

Kendati demikian, Pemkab Ponorogo tetap bersikukuh untuk merenovasi Pasar Legi. Sebab, pasar itu memiliki nilai ekonomis yang vital bagi warga di kabupaten yang dikenal dengan Kesenian Reog-nya. Lokasinya berada di tengah kota dan mudah di akses dari wilayah lain.
Selain itu, seluruh anggaran pembangunannya ditanggung pemerintah pusat. “Sebelumnya sudah dianggaran di APBD (Kabupaten Ponorogo) sebanyak Rp90 miliar secara multiyears. Tapi, diambil alih pemerintah pusat,’’ kata Agus. Adapun alokasi dana yang masuk ke APBD kembali ke kas daerah.