Tebing 10 Meter Longsor, 4 Orang Terluka di Ngebel Ponorogo

Musibah terjadi saat keluarga kepala desa dan sejumlah warga tengah sibuk mempersiapkan konsumsi untuk rapat menjelang acara adat bersih desa. Dapur yang berada di belakang rumah menjadi lokasi berkumpulnya delapan orang saat longsoran tiba-tiba datang.

“Saya, anak saya, dan dua lainnya tertimbun material longsor. Empat orang lainnya berhasil menyelamatkan diri,” tutur Endah Maya Sari, istri kepala desa yang juga menjadi salah satu korban, saat ditemui pada Minggu (18/5/2025).

Beruntung, keempat korban hanya mengalami luka ringan. Anak kepala desa bahkan sempat mendapat jahitan di kaki dan memar di lengan, namun kini seluruh korban sudah diperbolehkan pulang usai mendapat perawatan di Puskesmas setempat.

Sekretaris Desa Ngebel, Sarwo, menjelaskan bahwa longsor terjadi dua kali. Yang pertama terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, dan yang kedua pukul 17.00 WIB. Nahas, longsoran kedua terjadi saat banyak warga berkumpul di rumah kepala desa untuk rapat persiapan kegiatan adat.

“Hujan deras dari siang sampai malam membuat tanah tak mampu menahan beban air, sehingga longsor kembali terjadi di sore hari,” jelas Sarwo.

Pagi ini, warga bergotong royong membersihkan puing-puing dan material longsor dari dapur rumah kepala desa. Pemerintah desa juga mengimbau masyarakat yang tinggal di lereng atau kawasan rawan longsor agar tetap waspada, terutama karena cuaca ekstrem dan hujan deras diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

“Kami minta warga yang rumahnya dekat tebing agar meningkatkan kewaspadaan dan, jika perlu, mengungsi sementara,” tambah Sarwo.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama di kawasan pegunungan seperti Ngebel yang rentan longsor saat musim hujan.