Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Santri 14 Tahun di Banyuwangi Koma Usai Dikeroyok Senior

Ilustrasi pasien kritis. Freepik

Banyuwangi, IDN Times - Seorang santri berinisial AR berusia 14 tahun kelahiran Buleleng, Bali menjadi korban pengeroyokan oleh seniornya di tempatnya menimba ilmu di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi pada Minggu, (29/12/2024). 

Saat ini kasus tersebut masih didalami Polresta Banyuwangi untuk mencari motif dan siapa saja yang bertanggungjawab atas peristiwa menyebabkan korban kritis tersebut. 

“Peristiwa ini adalah pidana 170, korban adalah seorang santri di bawah umur,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Selasa, (31/12/2024).

1. Dikeroyok 6 Seniornya

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra. Fitri Anggia

Diungkapkan kapolresta, para terduga pelaku penganiayaan AR seluruhnya adalah senior korban di lembaga pendidikan tersebut. 

“Terduga pelaku ada 6 orang, 4 dewasa dan 2 anak-anak. Semuanya santri senior,” ujar Rama. 

Mereka adalah WA berusia 15 tahun; HR berusia 17 tahun; IJ, S dan Z berusia 18 tahun, serta MR berusia 19 tahun yang seluruhnya sudah ditahan. 

2. Terjadi di Luar Jam Pelajaran Resmi

Ilustrasi pengeroyokan. Freepik.

Diungkap kapolresta, peristiwa terjadi di luar jam sekolah yaitu pukul 22.00 WIB, namun terkait motif tindakan para terduga pelaku masih terus didalami polisi. 

“Kejadian jam 10 malam. Masih dalam pemeriksaan dan pendalaman apa yang menjadi motifnya,” tutur Rama. 

Pendalaman tersebut juga termasuk apakah pihak pesantren mengetahui peristiwa tersebut serta bisa dimintai pertanggungjawaban atas insiden yang terjadi.

3. Korban Masih Koma

Ilustrasi pasien kritis di rumah sakit. Freepik
Ilustrasi pasien kritis di rumah sakit. Freepik

Sejak insiden yang terjadi pada 29 Desember malam tersebut, korban yang dilarikan ke rumah sakit, hingga kini kondisinya masih kritis dan mendapatkan penanganan intensif. 

“Korban luka lebam di muka dan badan tapi kesimpulan masih menunggu visum dari visum dokter,” tutur Rama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anggia Prameswari
EditorAnggia Prameswari
Follow Us