Robot Senilai Rp18 Miliar akan Bantu Tugas Damkar Surabaya

- Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya akan datangkan robot canggih senilai Rp18 miliar dari China.
- Robot ini akan membantu petugas memadamkan api di area berbahaya dan sulit dijangkau, tiba Desember 2025.
- Pengadaan robot dilakukan karena tingginya angka kebakaran di Surabaya, dirancang khusus untuk lingkungan ekstrem.
Surabaya, IDN Times - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya bakal mendatangkan robot canggih dari China untuk membantu memadamkan api saat kebakaran. Nilai robot tersebut mencapai Rp18 miliar.
Robot ini akan membantu petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api di area yang berbahaya dan sulit dijangkau. Sehingga, petugas tetap aman selama proses pemadaman berlangsung.
Kabid DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno mengatakan, pengadaan robot akan dilakukan pada November dan tiba di Kota Pahlawan pada Desember 2025 mendatang. Rencananya, ada dua robot yang bakal dipesan dari negeri Tirai Bambu itu.
“Ada dua unit robot yang dipesan. Paling lambat datangnya Desember. Robot itu memiliki kelengkapan pemadam seperti umumnya,” ungkap Wasis, Senin (15/9/2025).
Pengadaan robot ini dilakukan karena tingginya angka kejadian kebakaran di Kota Pahlawan. Selama 2025 saja sejak Januari hingga Agustus, kejadian kebakaran sudah mencapai 150 kali.
"Pengadaan barang itu juga disesuaikan dengan pertumbuhan kota, juga sama resiko yang ada di Kota Surabaya," terang Wasis.
Menurut Wasis, robot-robot ini dirancang khusus untuk bekerja di lingkungan ekstrem. Robot akan tahan terhadap panas, gas beracun, dan potensi ledakan, sehingga sangat ideal untuk menangani kebakaran besar yang sulit dijangkau secara manual oleh petugas.
"Kalau kebakaran pada kilang minyak itu kan susah penanganannya jika pakai manual dan menerjunkan personel. Terbatas kekuatanya untuk menahan panas. Kalau robot kan aman jika terpapar panas, gas beracun hingga potensi ledakan,” kata dia.
Meskipun canggih, pengoperasian robot ini tetap akan dikendalikan oleh operator dari petugas Damkar. "Iya, tetap akan dikendalikan oleh operator. Kan enggak bisa jalan sendiri,” pungkas dia.