Pilkada Pacitan, Keponakan SBY Dapat Nomor Urut 1

24 Sep 2020, 20:33 WIB

Ilustrasi Pilkada Serentak (IDN Times/Arif Rahmat)

Pacitan, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan pengumuman nomor urut calon bupati dan calon wakil bupati, Kamis sore (24/9/2020).

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Gasibu Swadaya Pacitan itu dihadiri sejumlah undangan dalam jumlah terbatas. Mereka adalah dua pasangan calon, yaitu Indrata Nur Bayuaji - Gagarin dan Yudi Sumbogo - Isyah Anshori. Selain itu, seorang penghubung atau Liaison Officer (LO), dua anggota Bawaslu, dan lima Komisioner KPU.

1. Pembatasan undangan karena kondisi pandemik COVID-19

Ilustrasi Pilkada serentak 2020, IDN Times/ istimewa

Ketua KPU Pacitan, Sulis Styorini mengatakan bahwa pembatasan massa dalam pengundian dan pengumuman nomor urut paslon itu berdasarkan petunjuk dari KPU pusat. Pada Kamis (24/9/2020) sekitar pukul 03.00, pihaknya menerima informasi resmi dari KPU ihwal PKPU Nomor 13 Tahun 2020 tentang perubahan PKPU Nomor 6 Tahun 2020.

Adapun isinya seputar pelaksanaan pilkada serentak dalam kondisi bencana non alam COVID-19."Berdasarkan PKPU itu, maka jumlah yang hadir kami batasi," ujar Sulis.

2. Protokol kesehatan tetap diterapkan

Ilustrasi protokol kesehatan virus corona (COVID-19). ANTARA FOTO/REUTERS/Akhtar Soomro

Kendati jumlah undangan dibatasi, tahapan pengundian dan pengumuman nomor urut tetap berlangsung aman dan lancar. Kedua paslon mengambil nomor di wadah yang telah disediakan pihak KPU.

Pertama, kedua paslon berkesempatan mengambil bola yang tertera nomor dari guci kaca. Bagi yang urutannya terkecil dipersilakan mengambil nomor dalam bentuk selongsong di wadah lain lebih awal. "Dalam pengambilan nomor kami persilakan kedua paslon menggunakan sarung tangan sebagai salah satu protokol kesehatan," ujar Sulis.

3. Keponakan SBY dapat nomor 1 dan rivalnya nomor 2

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (http://updatenews.co.id/dua-kandidat-bapaslon-pilkada-pandeg)

Dalam proses itu, pasangan Indrata Nur Bayuaji - Gagarin berhak mengambil bola terlebih dulu. Sebab, mereka datang ke lokasi acara lebih awal dibandingkan rivalnya. Pasangan yang diusung Partai Demokrat, Golkar, PPP, PKS, Gerindra, Hanura, dan Partai NasDem ini mendapatkan bola bernomor 6. Sementara pasangan Yudi Sumbogo - Isyah Anshori mendapatkan bola bernomor 8.

Lagi-lagi, pasangan Aji (panggilan Indrata Nur Bayuaji) yang juga didukung enam partai politik ini berhak mengambil nomor urut lebih awal. Mereka mendapatkan nomor urut 1 dan pasangan Yudi Sumbogo - Isyah Anshori mendapat nomor urut 2.

4. Nomor urut yang didapat sama-sama memiliki nilai filosofis

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. (IDN Times/Istimewa)

Bagi kedua pasangan calon, nomor urut yang didapatkan memiliki nilai filosofis tersendiri. Aji mengatakan bahwa nomor 1 sudah lama diinginkan bersama pasangannya, Gagarin. "Alhamdulillah, ini yang kami cita-citakan sejak lama. Coblos nomor satu kalau dua kali (coblos) tidak sah," ujar Aji yang merupakan keponakan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Sementara, nomor urut 2 bagi pasangan Yudi Sumbogo - Isyah Anshori dinilai memiliki nilai suatu persamaan dari dua hal yang berbeda. "Ini sebagai cita-cita yang luhur dengan menyatukan nasionalis dan religius," ungkap Yudi yang diusung PDI-P dan PKB ini.

5. Keponakan SBY melawan wakil bupati petahana

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Seperti diketahui, Aji dan Gagarin sama-sama sebagai politisi yang masih duduk di kursi DPRD Pacitan. Aji dari Partai Demokrat dan Gagarin merupakan kader Partai Golkar.
Sedangkan Yudi Sumbogo merupakan Wakil Bupati Pacitan yang mendampingi Bupati Indartato untuk periode kedua, yaitu 2015 - 2020. Adapun Isyah Anshori, pasangannya merupakan seorang birokrat di lingkup Pemkab Pacitan.