Pengusaha Sound Horeg di Malang Deklarasi Ganti Nama Sound Karnaval

- Pengusaha sound di Malang mendeklarasikan ganti nama sound horeg menjadi Sound Karnaval Indonesia.
- Nama sound horeg sebenarnya diberikan oleh masyarakat sendiri, bukan oleh pengusaha sound.
- Diharapkan nama baru ini bisa meredakan kegaduhan terkait sound horeg dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Malang, IDN Times - Sound horeg terus jadi perbincangan masyarakat Indonesia, sayangnya perbincangan ini justru lebih mengarah ke hal negatif. Oleh karena itu, sejumlah pengusaha sound di Kabupaten Malang memutuskan untuk mengganti nama sound horeg menjadi Sound Karnaval Indonesia.
1. Sejumlah pengusaha sound di Malang ganti nama sound horeg menjadi Sound Karnaval Indonesia

Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Stevan Laksamana Perwirayuda alias David Blizzard membenarkan jika ia bersama sejumlah pengusaha sound telah mendeklarasikan nama baru untuk sound horeg saat acara di Lapangan Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang pada Senin (29/7/2025). Nama baru tersebut adalah Sound Karnaval Indonesia (SKI).
"Tidak lagi menggunakan nama sound horeg. Sudah ikrar agar namanya Sound Karnaval Indonesia. Demi situasi agar tidak banyak kesalahpahaman, itu kita ganti yang horeg itu menjadi Sound Karnaval Indonesia. Kemudian untuk suaranya nanti tergantung peraturan nanti bagaimana," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (30/7/2025).
2. Nama sound horeg sebenarnya diberikan oleh masyarakat sendiri

David mengungkapkan jika sebenarnya mereka tidak pernah memberikan nama sound horeg sebelumnya. Nama sound horeg adalah julukan yang diberikan oleh masyarakat sendiri karena suara dari sound bisa membuat benda di sekitar bisa bergetar.
"Nama sound horeg itu sendiri bukan kita yang tiba-tiba memberikan, tapi masyarakat sendiri yang memberikan julukan. Kita ya terima-terima saja, kan masyarakat sendiri yang bilang, kita hanya mengikuti saja," jelasnya.
Ia juga menjelaskan jika untuk kekuatan suara, ia sebagai penyedia jasa hanya mengikuti permintaan klien yang menyewa jasanya. Begitu juga terkait dancer, ia menegaskan tidak menyediakan dancer, tapi para penyewa sendiri yang mendatangkan dancer untuk memeriahkan acara.
3. Berharap nama baru ini tidak membuat kegaduhan lagi

Lebih lanjut, David berharap dengan adanya nama baru ini, masyarakat tidak lagi menyebut nama sound horeg. Pasalnya nama sound horeg kini sudah berkonotasi negatif, sehingga nama Sound Karnaval Indonesia bisa meredakan kegaduhan di masyarakat.
"Harapan kami kedepannya tidak lagi ada kegaduhan terkait sound ini. Kita juga selalu tertib terkait peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah," pungkasnya.