Penari Disabilitas Juga Tampil di Perayaan Hari Tari Sedunia

Tulungagung, IDN Times - Ratusan penari di Tulungagung memeriahkan perayaan hari tari sedunia. Mereka berasal dari sejumlah sanggar tari serta sekolah. Para penari ini membawakan ragam tarian nusantara. Perayaan hari tari sedunia ini ditutup dengan pemutaran video pendek tentang tari reog kendang yang menjadi khas Tulungagung.
1. Menhambil tema Art for awareness

Koordinator acara, Aulia Renata mengatakan perayaan hari tari sedunia ini mengambil tema ArtWARENESS. Tema ini merupakan akronim dari Art for Awareness yang memiliki makna seni untuk kesadaran. Melalui tema ini mereka ingin menyampaikan seni tari bisa dilakukan oleh semua orang.
"Jadi kesenian ini bisa siapa saja yang melakukan, tidak memandang usia maupun gender," ujarnya, Minggu (28/4/2024).
2. Penari disabilitas dan crossgender juga dipentaskan

Sejumlah penari yang mengalami keterbatasan fisik juga dipentaskan dalam acara ini. Sebagai bentuk kepedulian panitia juga menyediakan jasa penerjemah bisindo untuk penonton yang mengalami keterbatasan dalam pendengaran. Tak hanya itu penari crossgender juga ikut pentas.
"Hal ini menunjukkan bahwa kesenian menembus batasan fisik maupun gender, jadi semua bisa ikut menari," tuturnya.
3. Tutup penampilan dengan video pendek reog kendang

Sebagai puncak acara, mereka memutar video pendek tentang seni tari reog kendang. Seni ini menjadi ikon Kabupaten Tulungagung. Panitia juga mengundang maestro reog kendang, Siswoyo yang sudah puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan kesenian ini. Sejumlah penonton juga menari bersama sebagai penutup acara.
"Beliau juga merupakan generesi ke 8 yang terus melestarian kesenian reog kendang," pungkasnya.