PDIP Tegaskan Tetap Berada di Luar Pemerintahan

Intinya sih...
Pertemuan Megawati dengan Utusan Prabowo tak merubah sikap PDIP
PDIP tetap berada di luar koalisi pemerintah, memberikan masukan kritis
Bantah masuk koalisi pemerintahan, tapi tetap buka komunikasi dengan pemerintah
Blitar, IDN Times - Pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri dengan Wakil Ketua DPR RI Sufi Dasco Ahmad dan Mensesneg Prasetyo Hadi beberapa waktu lalu, dipastikan tidak akan mengubah sikap partai berlambang banteng tersebut condong ke pemerintah. Mereka memastikan akan berada di luar koalisi pemerintah dan akan memberikan masukan kritis sebagai bagian tradiri intelektual.
1. Megawati miliki banyak visi untuk Indonesia
Sikap ini disampaikan oleh Jubir DPP PDIP Aryo Seno Bagaskoro, usai mendampingi Megawati berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Pertemuan tokoh tersebut dirasa sangat lumrah terjadi. Hal ini dikarenakan dalam konteks kenegaraa, Megawati memiliki banyak visi dan pemikiran yang bisa membantu bangsa ini. Kami mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dengan catatan dukungan itu bukan dukungan kosong artinya dengan berbagai pandangan masukan kritis dan itu adalah bagian dari tradisi intelektual para pendiri bangsa kita," ujarnya, Jumat (6/6/2025).
2. Bantah merapat ke koalisi pemerintahan
Meski begitu Seno membantah bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya PDIP masuk dalam koalisi pemerintahan. Menurutnya PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan. Namun hal tersebut tidak membuat mereka menutup komunikasi dengan pemerintah.
"Tidak serta-merta demikian logikanya karena kita tahu bahwa sejak awal dan sampai sekarang kami masih konsisten berada di luar pemerintahan tetapi di luar pemerintahan itu bukan berarti kami tidak boleh berkomunikasi dengan pemerintah Presiden Prabowo, bukan berarti kami tidak boleh membangun hubungan," jelasnya.
3. Bukan upaya merapat ke kabinet merah putih
Pertemuan yang juga diikuti oleh Puan Maharani ini banyak membahas hal berkaitan dengan pemerintahan dan negara. Aryo menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan sinyal PDIP masuk dalam Kabinet Merah Putih.
"Enggak ada sinyal apa-apa tapi sinyalnya adalah sinyal harmoni di bulan Bung Karno dan mendekati hari Pancasila ," pungkasnya.