PDIP Siapkan 5000 Satgas untuk Kawal Kecurangan Pilkada di Jatim

Surabaya, IDN Times - PDI Perjuangan menyiapkan 5000 anggota satuan tugas (Satgas) untuk mengawal tindakan kecurangan di Pemilihan Kepala Daeah (Pilkada) di Jawa Timur. 5000 pasukan tersebut melakukan apel pada Sabtu (3/7/2024) di Tugu Pahlawan Surabaya.
Komandan Satgas Nasional Cakra Buana sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengatakan, belajar dari pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024, ada banyak kecurangan terjadi. Sehingga ia tak mau terulang kembali di Pilkada.
"Ini sebagai partai yang kemarin juga merasakan banyak hal, yang dilakukan dan itu terbukti di MK (Mahkamah Konstitusi) tentang pemilu yang tidak baik-baik saja, dan kita lihat indikasi kuat pilkada langsung ini cawe-cawe masih. berlangsung," ujarnya.
Satgas Nasional Cakra Buana akan keliling Indonesia untuk menguatkan anggota agar mereka melakukan tugasnya mengawasi pilkada di masing-masing daerah. Sehingga, kecurangan Pilkada bisa diantisipasi.
"Kita mau keliling mengingatkan untuk pilkada langsung ini benar-benar pilkada yang harus lahir dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Jangan dimanipulasi, sembakolah kekuasaan, terlebih instrumen negara untuk memangkan kelompok atau pihak-pihak tertntu," katanya.
Satgas diberi tugas turun hingga tingkat RT dan RW melakukan pengawasan Pilkada. RT dan RW dianggap sebagai instrumen yang paling rawan digunakan sebagai alat kecurangan.
"Dia (Satgas) akan bergerak kemanapun, dia akan memberi kesadaran, nanti ke RT/RW dia nanti mengingatkan, membangun kesadaran (kepada masyarakat). Karena instrument yang biasa dipakai (untuk melakukan kecurangan) kan RT RW, kemudian kepala desa," terang dia.
Satgas harus benar-benar melakukan pengawasan, termasuk kerawanan-kerawanan yang terjadi selama Pilkada berlangsung. Salah satu kerawanannya adalah adanya bagi-bagi sembako, sehingga membuat masyarakat kehilangan kebebasan memilih.
"(Bila ada kecurangan, Satgas) harus punya data untuk menyampaikan ke KPU, Bawaslu, meskipun banyak juga penyelenggara seperti pemilu kemarin tidak terlalu independen, tapi kita tetap percayakan," pungkasnya.