Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Pertama di RSSA Malang Sukses

Jalannya operasi pemisahan bayi kembar siam di Malang. (Dok. Humas RSSA)

Malang, IDN Times - Kabar menggembirakan datang dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Pasalnya, mereka telah sukses melakukan operasi pemisahan dua bayi kembar siam berusia 11 bulan bernama Aisyah dan Aliyah. Ini adalah tonggak sejarah bagi dunia medis di Malang Raya, pasalnya operasi ini baru pertama kali dilakukan di Malang dan berhasil. Operasi ini dilakukan oleh 40 tim medis yang diketuai oleh dr Eko Sulistijono.

Sebelumnya diketahui kalau kedua bayi yang lahir pada 15 September 2022 di RSSA Kota Malang ini terlahir dengan dada menempel atau biasa disebut omphalofagus. Putri dari pasangan asal Kabupaten Pasuruan ini mengalami penyatuan tukang dada dan kedua liver bayi ini menempel.

1. Operasi pemisahan bayi kembar siam di Malang berjalan selama satu jam

Direktur utama (Dirut) RSSA Kota Malang, dr Bachtiar Budianto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Direktur utama (Dirut) RSSA Kota Malang, dr Bachtiar Budianto mengungkap kalau operasi ini dimulai sejak pukul 09.05 WIB. Operasi berjalan selama satu jam hingga Aisyah dan Aliyah berhasil dipisahkan. Ia mengungkapkan proses paling memakan waktu adalah saat pembiusan atau anastesi.

"Proses operasi kira-kira selama satu jam, kita selesai sekitar pukul 10.10 WIB kedua bayi berhasil dilakukan separasi (pemisahan). Yang paling lama adalah proses pembiusan karena melibatkan dokter anastesi," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (12/8/2023).

Bachtiar mengungkap kalau selama proses operasi mereka tidak menemukan kendala berarti. Pasalnya mereka sudah mempersiapkan operasi ini jauh-jauh hari, mereka juga telah didampingi oleh dokter dari RS dr Sutomo Surabaya yang berpengalaman dalam operasi ini.

"Dari tim RS dr Soetomo sudah mempersiapkan semua semi mengantisipasi kesulitan kami. Sehingga bisa kami lalui dan kondisi pasien stabil," jelasnya.

2. Operasi pemisahan bayi kembar siam juga melibatkan dokter bedah plastik

Direktur utama (Dirut) RSSA Kota Malang, dr Bachtiar Budianto saat menunjukkan foto terkini bayi kembar siam. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Bachtiar menjelaskan kalau saat ini pasien tengah ditangani oleh dokter bedah plastik. Pasalnya bekas operasi harus ditutup dengan kulit, namun operasi ini tidak akan berjalan lama. Setelah itu, kedua bayi bisa menjalani recovery.

"Prosesnya tidak akan lama lagi, saat ini pasien ditangani oleh tim dari bedah plastik, bedah anak, dan anastesi. Kemudian ada dari dokter bedah toraks untuk melihat kelekatan dadanya, selanjutnya dari bedah plastik untuk menutup kulit," paparan.

Ia mengungkapkan rasa bangganya pada tim dokter di RSSA Kota Malang. Pasalnya mereka telah membuat sejarah baru di Malang Raya. Menurutnya ini akan menjadi awal perkembangan dunia medis di Malang.

3. Tidak hanya dipisahkan, kedua bayi juga dibuatkan tali pusar

Jalannya operasi pemisahan bayi kembar siam di Malang. (Dok. Humas RSSA)

Sementara dokter spesialis bedah anak RSSA, dr Purwadi mengatakan jika setelah ini tidak hanya proses penutupan kulit. Kedua bayi juga akan dibuatkan tali pusar yang sebelumnya tidak dimiliki keduanya. Pembuatan tali pusar juga akan diserahkan pada 2 dokter bedah plastik.

"Yang melakukan pembuatan tali pusar adalah dari bedah plastik. Proses ini tidak boleh sembrono, karena haris menggunakan jahitan yang halus agar tidak terlihat bekas jahitannya nanti," tandasnya.

Meskipun demikian, Purwadi mengungkapkan rasa syukur karena kedua bayi telah dipisahkan secara selamat. Pasalnya operasi ini merupakan operasi beresiko, tapi untungnya bisa diselesaikan dalam waktu 60 menit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us