Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan Lion Air memasang tarif untuk penggunaan bagasi. Pihak manajemen Lion Air menerapkan pemasangan tarif diberlakukan kepada penumpang yang membawa barang dalam koper hingga 20 kilogram.
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperbolehkan Lion Air untuk memasang tarif bagasi kepada penumpang. Namun, pengenaan tarif tersebut berlaku pada 22 Januari 2019 mendatang.
Menurut Budi, dengan adanya aturan baru tersebut, masyarakat banyak yang belum siap menerima. Sehingga, ia menganjurkan kepada Lion Air untuk bersosialisasi selama dua minggu. Setelah itu, lanjut Budi, Lion Air bisa menerapkan pemasangan tarif.
"Jadi saya beri policy, boleh tanggal 8 tapi periode dua minggu. Jadi tetap sambil sosialisasi. Dua minggu setelah tanggal 8, baru berlaku efektif," kata Budi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).
Akan hal itu, Budi pun meminta kepada pihak Lion agar bersosialisasi dulu selama dua minggu. Dan selama masa sosialisasi, ia menganjurkan agar tidak dipasang tarif terlebih dahulu.
"Dari grace period, gak bayar. Saya minta selama dua minggu ini masa sosialisasi gak bayar," ungkapnya.
Budi menambahkan, kebijakan baru yang diterapkan oleh Lion, dianggapnya bisa menaikkan On Time Performance (OTP) maskapai. Sehingga, penumpang akan lebih nyaman lagi.
"Dengan ini bisa diprediksi, orang begitu datang langsung bisa jalan. Jadi kalau dia bawa barang, sudah bayar, sudah punya satu kupon dan barang itu bisa self assesment. Jadi itu diharapkan OTP terjaga," jelas Budi.
Dengan diterapkannya kebijakan Lion Air yang baru itu, Budi menyampaikan, masyarakat jadi bisa lebih me-manage barang dengan baik. Maka, barang yang dibawa hanya dalam jumlah tertentu.
"Penyederhanaan saja, jadi kalau orang mau pergi-pergi gitu, barangnya di-manage dengan jumlah tertentu," tambahnya.