Mencegah Keracunan MBG, SMPN di Magetan Bentuk Tim Khusus

- Makanan dicek sebelum dibagikan untuk mencegah keracunan
- Sekolah siapkan nomor darurat Puskesmas Parang
- Siswa tetap antusias menyantap menu MBG meski ada langkah antisipasi
Magetan, IDN Times – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini dinikmati ribuan siswa di Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Meski disambut antusias, pihak sekolah tetap waspada dengan potensi keracunan makanan yang sempat terjadi beberapa daerah lain di Indonesia.
Di SMPN 1 Parang, para guru bahkan membentuk tim khusus untuk memastikan makanan yang dibagikan aman sebelum disantap siswa.
1. Makanan dicek dulu sebelum dibagikan

Kepala SMPN 1 Parang, Suparno, menjelaskan pihaknya rutin memeriksa menu MBG yang datang setiap hari. Mulai dari tekstur, aroma, hingga rasa diperhatikan dengan detail.
"Kalau aman langsung kami bagikan, kalau tidak akan kami kembalikan," tegasnya, Jumat (19/9/2025).
2. Siapkan nomor darurat Puskesmas

Selain pengecekan menu, sekolah juga menyiapkan jalur komunikasi cepat dengan Puskesmas Parang. Tujuannya agar layanan medis bisa segera turun jika sewaktu-waktu terjadi masalah kesehatan.
"Kami pastikan punya nomor layanan darurat Puskesmas Parang agar penanganan cepat kalau ada insiden,” jelas Suparno.
Ditanya apakah diminta menandatangani surat perjanjian apabila ada keracunan untuk diredam, Suparno mengaku tidak ada.
"Hanya menandatangani jumlah porsi yang diterima dan pergantian alat makan apabila rusak atau hilang sebesar Rp80 ribu," pungkasnya.
3. Siswa tetap antusias lahap MBG

Meski ada langkah antisipasi, siswa tetap terlihat bahagia menyantap menu MBG. Apalagi hari ini menu yang disajikan adalah mie ayam, sesuai dengan permintaan mereka sebelumnya.
"Enak banget, nggak bosan kayak nasi terus,” kata Natassa, salah satu siswi kelas VIII.
Dengan langkah pencegahan ini, pihak sekolah berharap program MBG di Magetan bisa berjalan aman tanpa insiden, sekaligus tetap memberi kebahagiaan bagi para siswa.