MBG di SMPN 5 Ngawi Telat Datang, Siswa Pilih Jajan di Kantin

Ngawi, IDN Times – Hari pertama penyaluran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa di Ngawi, tidak berjalan mulus. Sejumlah siswa di SMP Negeri 5 Ngawi memilih jajan di kantin daripada harus menahan lapar lebih lama akibat makanan yang dijanjikan tak kunjung datang sesuai jadwal, Senin (17/2/2025).
1. Tak kuat menunggu, siswa pilih jajan di kantin

Seharusnya, menu makan siang sudah diterima sejak pukul 10.00 WIB. Namun hingga pukul 12.00 WIB, makanan tersebut belum juga tiba. Para siswa yang sebelumnya sudah menyiapkan peralatan makan dari rumah akhirnya memilih membeli makanan di kantin untuk mengisi perut mereka.
“Kita sudah bawa sendok, tempat minum, dan menunggu cukup lama, tapi makanannya tidak datang. Sampai jam istirahat terakhir pun belum ada kabar,” ujar Dwi Aprilia Hendrayani, salah satu siswa SMP Negeri 5 Ngawi.
Kondisi ini juga diakui oleh pihak sekolah. Guru SMP Negeri 5 Ngawi, Hari Yuwono, mengungkapkan bahwa sekolah telah menyediakan ruangan khusus untuk distribusi makanan, namun pengiriman tetap terlambat tanpa kejelasan penyebabnya.
"Kami sudah meminta anak-anak membawa peralatan makan dan air minum, serta menyiapkan ruangan khusus, tetapi makanannya tidak kunjung datang. Seharusnya pukul 10.00 WIB sudah sampai, sekarang sudah pukul 12.00 WIB," katanya.
Makanan akhirnya tiba sekitar pukul 13.30 WIB, jauh dari jadwal yang ditentukan.
2. Sudah sarapan, sebagian siswa SD menolak MBG

Sementara itu, di sekolah lain, seperti SD Negeri Ngawi Purba 2, makanan justru datang lebih awal, sekitar pukul 08.00 WIB. Sayangnya, sebagian siswa di sekolah tersebut justru menolak makan karena mereka sudah sarapan pagi di rumah.
Menanggapi kendala ini, Dandim 0805 Ngawi, Letkol Arh Setu Wibowo, menyatakan bahwa program ini masih dalam tahap awal dan evaluasi akan dilakukan untuk memastikan kelancaran di masa mendatang.
"Ini baru pertama kali, ibarat bayi yang baru belajar berjalan. Wajar jika masih ada kendala. Kami akan melakukan evaluasi agar ke depan lebih baik," ujarnya.
3. Penyaluran MBG diminta luntuk dievaluasi

Sementara itu, pihak sekolah berharap distribusi makanan bergizi gratis ke depannya bisa lebih tepat waktu agar tidak mengganggu jam belajar siswa. Selain keterlambatan pengiriman, pembagian makanan ke masing-masing kelas juga membutuhkan waktu cukup lama.
Pada tahap awal ini, program MBG di Ngawi baru mencakup sekolah-sekolah dalam radius tiga kilometer dari dapur umum di Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi.
Diharapkan, evaluasi yang dilakukan dapat memperbaiki sistem distribusi sehingga seluruh siswa penerima manfaat dapat menikmati makanan bergizi secara tepat waktu.