Tulungagung, IDN Times - Pelaksanaan vaksinasi di Lapas Klas IIb Tulungagung terkendala Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga binaan. Tidak semua warga binaan lapas mengetahui NIK mereka. Mayoritas KTP milik warga binaan ini masih di tangan penyidik Polres setempat.
Pihak lapas telah mengirim surat ke Polres untuk bisa mendaatkan NIK milik warga binaan ini. Namun hingga saat ini belum ada respon dari Polres terkait surat tersebut.
Kalapas Tulungagung, Tunggul Buwono menerangkan sebelumnya mereka telah menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi bagi warga binaan. Tapi setelah tim melakukan survey ternyata mayoritas warga binaan tidak mengetahui NIK nya. Saat proses penyerahan warga binaan dari kepolisian ataupun kejaksaan, jarang dilampirkan NIK pada identitasnya.
"Akhirnya kami melakukan pendataan dan ini baru ada sekitar 20 persen yang mempunyai NIK, kalau ditanya keberadaan KTP mayoritas mereka menjawab masih di tangan penyidik," ujarnya, Sabtu (17/7/2021).
Tidak adanya NIK warga binaan ini menurut Tunggul menghambat sejumlah program. Selain vaksinasi, pihak lapas juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menggratiskan biaya pengobatan warga binaan dengan syarat bisa menunjukkan NIK.
Selain itu, semua keperluan adminitrasi di Lapas juga membutuhkan NIK. Mereka telah berkirim surat ke Polres setempat untuk bisa menyerahkan NIK warga binaan ini. "Sampai saat ini kami masih menunggu respon surat tersebut, kalau tidak ada respon kami akan kirim lagi," imbuhnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Tulungagung, Iptu Trisakti menerangkan pihaknya akan segera menindaklanjuti surat dari Kalapas Tulungagung tersebut. Mereka akan mengecek apakah benar surat sudah masuk dan apabila sudah maka akan diteruskan ke jajaran penyidik di Polres maupun Polsek.
Seharusnya KTP warga binaan itu bisa dikembalikan setelah proses penyidikan selesai, atau saat proses sidang berlangsung. "Kita akan tindaklanjuti surat dari Kalapas dan akan segera meneruskannya ke seluruh penyidik baik di jajaran Polres maupun Polsek," pungkasnya.