Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KH M. Anwar Manshur Lirboyo, Kiai Sepuh Penjaga Tradisi Keilmuan di Pesantren

KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin bersama KH Anwar Manshur. IDN Times/Zainul Arifin
KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin bersama KH Anwar Manshur. IDN Times/Dok. Zainul Arifin
Intinya sih...
  • KH Anwar Manshur, ulama sepuh dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri
  • Figur kharismatik yang menjaga keilmuan Islam nusantara dan pengayom bagi ribuan santri
  • Pesantren Lirboyo tetap relevan di tengah perubahan zaman dengan sistem pendidikan salafiyah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Nama KH Muhammad Anwar Manshur lekat dengan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Melansir laman NU Jatim, ulama sepuh kelahiran 1 Maret 1938 ini dikenal sebagai figur kharismatik yang menjaga kelestarian tradisi keilmuan Islam nusantara, sekaligus pengayom bagi ribuan santri di salah satu pesantren terbesar di Indonesia tersebut.

Putra pasangan KH Manshur Jombang dan Nyai Salamah, cucu langsung dari KH Abdul Karim—pendiri Pondok Pesantren Lirboyo—itu tumbuh dalam suasana pesantren yang kental. Sejak kecil, Mbah Anwar, begitu santri memanggilnya, telah akrab dengan kitab kuning dan tradisi pengajian sorogan serta bandongan yang menjadi ciri khas pesantren salaf.

Perjalanan pendidikannya dimulai di pesantren ayahnya di Pacul Gowang, Jombang, lalu berlanjut ke Tebuireng, pesantren yang didirikan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Dari sana, ia memperdalam ilmunya di Lirboyo, di bawah bimbingan para kiai senior. Sejak muda, ia dikenal tekun, sederhana, dan memiliki daya hafal serta pemahaman mendalam terhadap kitab-kitab klasik.

Keteguhan dan kealiman itulah yang kemudian menempatkan KH Anwar Manshur sebagai pengasuh utama Pondok Pesantren Lirboyo, menggantikan generasi pendahulu. Ia juga dikenal sebagai pendiri Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiat yang berdiri sejak 1 Muharram 1406 H (15 September 1985), sebagai bagian dari perluasan pendidikan santri putri di lingkungan Lirboyo.

Peran Kiai Anwar tidak hanya di lingkungan pesantren. Pada Konferensi Wilayah XVIII PWNU Jawa Timur tahun 2024, KH Anwar Manshur terpilih sebagai Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur periode 2024–2029. Sebelumnya, ia telah lama dipercaya sebagai mustasyar (penasihat) di jajaran struktur NU.

Sosoknya digambarkan para santri sebagai figur yang tenang, istikamah, dan penuh wibawa. Ia hampir tak pernah absen dari pengajian rutin di pesantren. Bahkan di usia lanjut, KH Anwar tetap istiqamah mengajar dan menekankan pentingnya adab serta niat mencari ilmu.

Sementara itu, Pondok Pesantren Lirboyo sendiri berdiri sejak tahun 1910 Masehi. Didirikan oleh KH Abdul Karim, pesantren ini bermula dari langgar kecil di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kediri. Dari santri yang hanya segelintir, kini Lirboyo berkembang menjadi kompleks besar yang menaungi ribuan santri dari seluruh Indonesia.

Pesantren ini tetap mempertahankan sistem pendidikan salafiyah, dengan metode sorogan dan bandongan sebagai inti kegiatan belajar. Para santri mempelajari kitab-kitab kuning klasik, mulai dari fiqih, tauhid, tasawuf, hingga balaghah dan nahwu sharaf. Meski demikian, Lirboyo tidak menutup diri terhadap perkembangan zaman. Beberapa unit pendidikan formal berdiri di bawah naungan pesantren, termasuk madrasah dan perguruan tinggi.

Selain lembaga induk, kini Lirboyo memiliki berbagai cabang dan unit pesantren, termasuk HM Al-Mahrusiyah Putri, yang diresmikan pada 6 Januari 2001. Para alumni Lirboyo tersebar di berbagai daerah dan banyak yang menjadi ulama, pengasuh pesantren, serta tokoh Nahdlatul Ulama.

Dengan kharisma KH Anwar Manshur sebagai pengasuh utama, Lirboyo terus menjadi pusat keilmuan Islam dan penjaga tradisi pesantren salaf yang tetap relevan di tengah perubahan zaman. Keteguhannya menjaga nilai-nilai kesederhanaan dan keikhlasan menjadi teladan, tidak hanya bagi santri, tetapi juga bagi umat Islam secara luas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Gundih, Melawan Stigma ‘Kawasan Merah’ Lewat Kampung Pancasila

16 Okt 2025, 18:02 WIBNews