Kepuasan Warga Jatim ke Khofifah-Emil Tembus 80,5 Persen, Tapi Ada PR

- Kinerja Khofifah-Emil mendapat kepuasan 80,5% warga Jatim setelah enam bulan memimpin periode kedua.
- Program unggulan seperti Bus Trans Jatim dan program lingkungan Jatim Lestari menyumbang citra positif.
- Warga menuntut peningkatan tegas dalam mengatasi pungutan liar di sekolah negeri, jalan rusak, dan layanan kesehatan yang lamban.
Surabaya, IDN Times - Kinerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak kembali mendapat rapor hijau. Hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menunjukkan tingkat kepuasan warga Jatim melonjak hingga 80,5 persen setelah enam bulan memimpin periode kedua.
Direktur Utama ARCI, Baihaki Sirajt, menyebut capaian ini naik signifikan dibanding 100 hari pertama yang hanya berada di kisaran 75 persen. “Kebijakan pemutihan pajak kendaraan bermotor menjadi salah satu faktor utama yang mendongkrak kepuasan publik,” ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (23/8/2025).
Tak hanya pemutihan pajak, beberapa program unggulan lain juga ikut menyumbang citra positif Khofifah-Emil. Program Bus Trans Jatim mendapat kepuasan 79,1 persen, sektor kelautan dan perikanan 80,1 persen, program Perempuan Tangguh Mandiri 77,1 persen, beasiswa SMA/SMK swasta 79,1 persen, dan program lingkungan Jatim Lestari 81,9 persen.
Namun, di balik angka kepuasan yang tinggi, PR besar masih menanti. Survei yang melibatkan 1.200 responden ini juga mencatat sejumlah keluhan serius warga, mulai dari pungutan liar di sekolah negeri, jalan rusak, hingga pelayanan kesehatan yang lamban.
“Warga menuntut Khofifah-Emil lebih tegas mengatasi pungli di SMA/SMK, memperbaiki jalan rusak, meningkatkan layanan kesehatan, hingga mengatasi pengangguran,” tegas Baihaki.
Dengan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, survei ini digelar di 38 kabupaten/kota di Jatim pada 7–20 Agustus 2025. Fakta ini menjadi sinyal ganda bagi Khofifah-Emil: apresiasi publik tinggi, tapi jebakan ketidakpuasan juga nyata jika PR-PR besar tak segera dibenahi.