Kasus Pemerkosaan Siswi MI hingga Tewas di Banyuwangi Masih Gelap

Banyuwangi, IDN Times - Polisi mengaku masih mendalami kasus rudapaksa di Kalibaru yang menewaskan CNA, bocah siswi kelas 1 SD berusia 7 tahun yang ditemukan bersimbah darah di sebuah kebun kosong dekat rumahnya usai pulang sekolah.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu, (13/11/2024) itu hingga kini belum menemukan titik terang dan polisi melakukan pendalaman dengan melibatkan tim gabungan kembali memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP).
1. Libatkan INAFIS Polda Jatim

Tim gabungan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dari Polresta Banyuwangi, Polrestabes Surabaya, dan Polda Jatim diterjunkan ke TKP.
Mereka melakukan pengukuran jarak tempat parkir sepeda DC di sekolah ke TKP hingga sampai di rumahnya, yang kemudian hasil pendalaman dibahas dalam Analisa dan Evaluasi (Anev).
“Ini masih pendalaman, untuk Pra Rekonstruksi dan Rekonstruksi masih belum. Meskipun nanti ada penetapan tersangka, pasti akan kita pra rekonstruksi dulu,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra pada Selasa, (31/12/2024).
2. Peragakan penemuan Jasad

Pada pendalaman tersebut polisi juga meminta para pihak yang terlibat penemuan jasad CNA yaitu pihak sekolah dan keluarga korban memperagakan lagi momen menegangkan tersebut.
“Kami juga mendatangkan orang-orang yang bisa mengoperasikan alat metal detector, ini untuk mencari barang yang berpotensi bisa menjadi barang bukti (BB) baru,” terang kapolresta.
Dengan adanya gelar tersebut, keluarga korban diwakili kuasa hukumnya, Charisma Adi Laga merespon positif dan melihatnya sebagai upaya polisi melakukan pemantapan mencegah adanya salah tangkap.
3. Polisi belum bisa berikan update

Kapolres Banyuwangi mengaku belum bisa memberikan perkembangan penyelidikan kasus tersebut dan mengatakan pendalaman dilakukan untuk memperkuat bukti-bukti yang telah didapat sehingga bisa menentukan dalang kematian bocah malang tersebut.
“Kita tidak mau gegabah, pendalaman ini kami lakukan untuk memperkuat bukti-bukti yang sudah ada,” tegas Rama.
Menurut Kapolresta, dalam pendalaman yang dilakukan ini, segala peranti yang dimiliki oleh kepolisian dikerahkan. Bahkan, pendalaman tersebut dihadiri Dirkrimmum Polda Jatim, Kombes Pol Farman dan AKBP Jumhur.
“Yang jelas, kasus ini masih terus kita selidiki,” tandasnya.