Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari ke-7, Karhutla di Gunung Lawu Magetan Belum Juga Padam

Heli water bombing hari ke- 7 mulai dikerahkan untuk padamkan api di petak 51/ IDN Times/ Riyanto
Heli water bombing hari ke- 7 mulai dikerahkan untuk padamkan api di petak 51/ IDN Times/ Riyanto

Magetan, IDN Times - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Gunung Lawu di Kabupaten Magetan telah memasuki hari ke- 7. Namun, tanda-tanda akan padam belum terlihat. Kebakaran justru semakin membesar dan meluas. Saat ini total 1000 hektare hutan dan lahan ludes dilalap api.

Pantauan IDN Times, Sabtu (7/10/2023), selain manual, proses pemadaman kebakaran di gunung Lawu di area hutan yang masuk ke wilayah Desa Ngiliran itu juga menggunakan water bombing. Lebih dari 10 kali helikopter yang disewa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bolak-balik menjatuhkan air pada petak 51A.

1. Pohon kopi milik warga sudah mulai dilalap api

Petak 51A jadi tempat sasaran utama water bombing. (IDN Times/ Riyanto)
Petak 51A jadi tempat sasaran utama water bombing. (IDN Times/ Riyanto)

Salah satu relawan yang juga anggota kelompok Desa Tanggap Bencana (Destana) Desa Ngiliran, Edy Sulangkir, api tak cuma menyambar hutan. Lahan kopi milik warga juga mulai terbakar. "Sebanyak 9000 pohon kopi usia 3 tahun milik kami juga ikut hangus terbakar. Saat ini kami jaga 24 jam agar api tidak menyebrang ke hutan pinus. Bila sampai nyebrang habis semuanya," kata Edy.

Edy menyebut jika angin kencang dan medan tebing menyulitkan proses pemadaman.  "Selain itu, batang-batang kayu yang sebelumnya terbakar menyisakan bara apabila tertiup angin akan memicu kebakaran kembali," terangnya.

2. Warga melakukan penjagaan 24 jam

Petak 51A jadi tempat fokus water bombing siramkan air/ IDN Times/ Riyanto
Petak 51A jadi tempat fokus water bombing siramkan air/ IDN Times/ Riyanto

Saat ini mereka hanya mengandalkan ilaran untuk memutus api merambat ke hutan pinus. Selain itu, warga juga melakukan penjagaan 24 jam penuh. 

"Yang jelas sulit untuk dipadamkan dengan cara manual ini. Satu satunya cara itu tadi water bombing. Mudah mudahan upaya pemboman air oleh heli saat ini efektif dan bisa memadamkan api," ungkapnya.

3. Warga khawatir banjir bandang datang usai kebakaran

Petak 51A jadi tempat fokus water bombing siramkan air/ IDN Times/ Riyanto
Petak 51A jadi tempat fokus water bombing siramkan air/ IDN Times/ Riyanto

Jika kebakaran tidak segera padam, warga khawatir akan terjadi banjir bandang pada musim penghujan mendatang. Kondisi ini terjadi karena pohon mencegah limpasan air bercampur tanah habis. Salah satu warga, Suwarno mengatakan jika pada tahun 2021 juga terjadi kebakaran di petak 51A. Saat hujan datang tujuh rumah hanyut diterjang banjir lumpur bercampur batu.

"Tahun 2001 lalu terjadi kebakaran di tempat sekarang ini terbakar, kemudian tahun 2002 turun hujan deras, akhirnya terjadi banjir bandang. Tujuh rumah hanyut termasuk satu musoaa hanyut diterjang lumpur dan batu. Kemudian empat ekor sapi juga mati," kata Suwarno. Ditambahkannya, jika posisi yang saat ini terbakar merupakan aliran air berupa jurang dalam. Sehingga ketika hujan turun air berkumpul dan bermuara di desa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us