Jokowi Sebut PPKM Gagal, Whisnu Berkata Sebaliknya

Surabaya, IDN Times - Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo mengatakan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) gagal mencegah penambahan kasus COVID-19 di Jawa Bali. Namun, Pemerintah Kota Surabaya mengatakan sebaliknya. Angka penambahan kasus COVID-19 per harinya di Kota Surabaya sudah cukup menurun selama PPKM.
1. Penambahan kasus COVID-19 di Surabaya menurun saat PPKM

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan bahwa penularan COVID-19 di Kota Surabaya bisa ditekan selama pelaksanaan PPKM. Buktinya, angka penambahan kasus per harinya mulai berkurang. Jika sebelum PPKM penambahan kasus COVID-19 di Surabaya dalam seharinya mencapai angka 100, kini turun sekitar 80 orang tambahan kasus per hari.
"Untuk angka kematian coba kita tekan terus, kemarin sudah menurun nanti coba kita semakin tekan," ujarnya, Selasa (2/2/2021).
2. Sedang gencar melakukan pengumpulan plasma konvalesen

Salah satu upaya untuk menekan kematian adalah dengan mengumpulkan donor plasma konvalesen sebanyak-banyaknya dari para penyintas COVID-19 agar bisa memberi bantuan terapi bagi para pasien. Whisnu pun berharap agar warga Surabaya bisa dengan suka rela mengambil inisiatif mendonorkan plasma mereka.
"Kita berharap arek-arek Suroboyo yang penyintas itu juga wani donor plasma konvalesen. Karena itu akan sangat membantu menekan angka kematian COVID-19," tuturnya.
3. Ajak anak muda untuk donor plasma konvalesen

Untuk itu, Whisnu meluncurkan gerakan Arek Suroboyo Wani Donor Plasma Konvalesen. Gerakan ini bertujuan mengajak para penyintas agar mau menjadi pendonor plasma konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19, baik dalam kondisi sedang maupun berat.
"Kita juga launching (gerakan) Arek Suroboyo Wani Donor Plasma. Saya dengan Pak Kapolres juga mengunjungi gerakan donor plasma konvalesen di SIER karena itu kan sangat efektif," ungkapnya.
4. Minta warga mematuhi protokol kesehatan

Namun, menurut Whisnu, bagaimana pun kebijakan yang akan diterapkan, penurunan angka COVID-19 tetap berada di tangan masyarakat. Ia berharap agar masyarakat lebih mematuhi protokol kesehatan agar pandemik segera berakhir.
"Ini yang perlu kita tekankan terus ke masyarakat. Jangan pernah lengah dan jangan pernah lelah untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Intinya di sana, sama antibodi yang harus kita kuatkan," tutupnya.