Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jokowi Ingin Wujudkan Industri Alutsista Serba Digital

Presiden Jokowi menunjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar
Presiden Jokowi menunjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengunjungi PT PAL Indonesia di Surabaya, Senin (27/1). Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi beberapa menteri 'Kabinet Indonesia Maju' untuk meninjau proyek kapal selam.

Mereka yang ikut ke PT PAL antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Polhukam Machfud MD, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Ristek Bambang Brodjonegoro dan Mensesneg Pramono Anung.

Kemudian ada juga Kapolri Jenderal Idham Aziz, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Stafsus Presiden Putri Tanjung, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Serta jajaran Direksi PT PAL Indonesia.

1. Ratas pengembangan alutsista

Presiden Jokowi meninjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar
Presiden Jokowi meninjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Selain meninjau proyek kapal selam, kunjungan Jokowi ke PT PAL juga menggelar rapat terbatas (ratas) membahas strategi pertahanan Indonesia ke depan. Seperti halnya pengembangan pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

"Saya ingin memastikan bahwa program pengembangan alutsista dapat mempekuat industri petahanan di negara kita," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Untuk mencapai pengembangan alutsista, maka diperlukan pembenahan ekosistem industri pertahanan terlebih dahulu. Dengan membuat klaster industri pertahanan di bawah BUMN.

"Kemudian ketersambungan industri komponen, baik itu komponen pendukung maupun bahan baku," tambahnya.

2. Kembangkan industri untuk produksi alat militer dan nonmiliter

Presiden Jokowi menunjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar
Presiden Jokowi menunjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Ke depan, Jokowi ingin pengembangan industri lokal ini dapat menekan ketergantungan terhadap barang impor. Ia ingin BUMN bisa meningkatkan efisiensi manajemen tata kelolanya.

"Sehingga kita bisa memproduksi bukan hanya alat-alat militer dan pertahanan," kata mantan wali kota Solo ini.

"Tapi juga mengahasilkan produk untuk kepentingan non kiliter. Sampai pada mendorong agar lebih banyak pesanan order dari dalam negeri," lanjut Jokowi.

3. Industri pertahanan jadi fokus Indonesia

Presiden Jokowi menunjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar
Presiden Jokowi menunjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Rencananya, belanja pertahanan dalam APBN sebesar Rp127 triliun akan diarahkan ke industri pertahanan. Diharapkan lima belas tahun mendatang industri pertahanan di Indonesia sudah menunjukan hasilnya. Dengan cakupan pangsa pasar yang lebih luas.

"Sehingga tata kelolanya bisa direncanakan, bisa dibangun sebuah rencana panjang yang baik dan investasinya lebih terarah. Tidak kalah pentinya adalah perluasan pasar ekspor produk-produk BUMN klaster industri pertahanan. Yang ini juga saya lihat beberapa sudah dilakukan," jelas Jokowi.

4. Minta industri pertahanan adopsi alutsista serba digital

Presiden Jokowi meninjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar
Presiden Jokowi meninjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Untuk menghasilkan produk alustista yang berdaya saing, Jokowi meminta adanya adopsi serba digital. Langkah penting yang harus segera diambil BUMN yaitu berpartner dengan perusahaan luar negeri yang memikiki reputasi.

"Saya kira akan lebih cepat mengadopsi ini. Kita juga harus mampu mengatasi lompatan teknologi militer dalam jangka 50 tahun ke depan," terangnya.

"Kami berharap bisa memahami seluruh teknologi yang mengarah ke sistem pengindaraan jarak jauh, serta IT yang mengarah pada sistem senjaya yang otonom serta pertahanan siber," pungkas Jokowi.

Share
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar Syahlillah
EditorArdiansyah Fajar Syahlillah
Follow Us