Jalan di Jalur Pantai Selatan Malang Masih Terjal saat Lebaran

Malang, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia (RI) kini tengah melaksanakan proyek perbaikan jalan Gondanglegi-Balekambang yang merupakan jalur utama menuju pantai selatan di Kabupaten Malang. Jalur yang diperbaiki sepanjang 30,485 kilometer dengan menelan anggaran Rp167 miliar.
1. Perbaikan jalan Gondanglegi-Balekambang dipastikan belum selesai saat lebaran tahun ini

Bupati Malang, Muhammad Sanusi menyampaikan jika perbaikan jalan yang dimulai sejak Oktober 2024 ini dipastikan belum selesai saat lebaran 2025 yang tinggal 3 minggu lagi. Pasalnya perbaikan jalan ini dijadwalkan selesai pada Mei 2026, sehingga ia meminta masyarakat bersabar.
"Yang dikerjakan PUPR Gondanglegi-Balekambang mohon sabar, karena itu proyek besar. Tapi (keseluruhan) jalan di Kabupaten Malang hampir 85 persen bagus, mantab jalannya," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (12/3/2025).
Sanusi menyampaikan jika yang dikerjakan pada perbaikan jalan Gondanglegi-Balekambang ada banyak sehingga memerlukan waktu tidak singkat. Diantaranya mulai dari rekonstruksi jalan, pelebaran jalan dari 8 meter menjadi 11 meter, penggantian dan pemeliharaan jembatan, pemasangan box culvert, serta lampu penerangan jalan umum (PJU) LED.
2. Sanusi pastikan tidak ada efisiensi untuk infrastruktur dan perbaikan jalan

Dalam kesempatan tersebut, Sanusi juga menyampaikan jika tidak ada efisiensi untuk infrastruktur dan perbaikan jalan di Kabupaten Malang. Ia menyampaikan jika arahan Presiden RI, Prabowo Subianto saat retreet agar semua provinsi dan daerah dimaksimalkan untuk membenahi fasilitas pendidikan, infrastruktur, dan kepentingan di daerah.
"Maka di kabupaten ada Rp14 miliar untuk membenahi sekolah rusak, di sektor kesehatan kemarin pembangunan RSUD Ngantang Rp1 miliar. Sementara di (perbaikan) jalan keseluruhan Rp390 miliar, tidak terkurangi," jelasnya.
3. Sanusi menyampaikan jika efisiensi di Kabupaten Malang dipangkas dari biaya perjalanan dinas

Lebih lanjut, Sanusi menjelaskan di Kabupaten Malang menerapkan efisiensi hingga Rp100 miliar yang diambil dari perjalanan dinas di semua lini. Dana Rp100 miliar ini kemudian dialihkan untuk pembenahan pendidikan, infrastruktur, serta santiasi dan pengairan.
"Perjalanan dinas mulai bupati dan semuanya dikurangi 50 persen, dan untuk bupati yang perjalanan dinas luar negeri kita hapus. Jadi tidak ada perjalanan luar negeri, kalau mau pergi biaya sendiri," pungkasnya.