IWD 2023 di Surabaya: Soroti Isu Pengesahan RUU PPRT

Surabaya, IDN Times - Demonstrasi damai memperingati Internasional Women's Day (IWD) 2023 di depan Balai Pemuda Surabaya pada Rabu (8/3/2023), mengusung 17 tuntutan. Salah satu diantaranya adalah soal pengesahaan Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
Perwalikan IWD Surabaya, Syska La Vegie mengatakan, tema IWD 2023 ini adalah "Inklusifitas dan Keadilan Gender #SemuaAmbilPeran". Melalui tema itu, ia berharap, pemerintah memperhatikan keadilan gender.
“Harapan kami, ini bukan hanya sebuah perayaan, tapi suara-suara kami, suara teman-teman agar bisa didengar,” ujar Syska.
Soal tuntutan pengesahan RUU PPRT dirasa sangat penting untuk menjamin perlindungan kepada pekerja rumah tangga. Selama ini, para pekerja rumah tangga yang mayoritas adalah perempuan, kerap tak mendapatkan hak-haknya. Bahkan, mereka juga kerap sekali mendapat kekerasan dari majikan.
“Kita mendorong RUU PPRT, karena banyak sekali pekerja rumah tangga yang tidak mendapatkan keadilan, mereka bekerja tapi masih mengurus keluarga, beban gandanya berlipat, maka harus dilindungi,” jelas Syska.
Syska menambahkan, dalam aksi tersebut, pihaknya membawa poster-poster yang ditulis dengan make up yang tak lagi dipakai. Tujuannya agar make up bekas pakai tak dibuang sia-sia.
“Gerakan ini tidak berhenti di sini, poster-poster yang telah kita buat akan kita pamerkan,” ungkapnya.
Adapun 17 tutunan tersebut yakni:
1. Tolak dan Cabut Perppu Cipta Kerja
2. Desak Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT)
3. Mengawal pengaturwn penguatan sosial Permendikbud 30 tahun 2021 tentang pencegahan penanganan kekerasan seksual serta mendorong edukasi dan kompetensi terhadap pihak-pihak yaang menganagi.
4. Mengawal dan mendorong peraturan pelaksanaan uu tpks
Agar lebih komprehensif, termasuk tentang kekerasan
Berbasis gender online
5. Menuntut aparat penegak hukum untuk melakukan mitigasi
Berperspektif korban dan gender
6. Wujudkan ruang aman dan iklim egaliter di semua lembaga
Pendidikan
7. Mendorong sosialisasi dan perwujudan pendidikan seksualitas sejak dini
8. Tuntutan terhadap pemerintah untuk dukungan & kepedulian terhadap kelompok akar rumput
9. Mendorong partisipasi yang lebih inklusif terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya dalam perwujudan pembangunan
10. Hentikan diskriminasi, marginalisasi dan persekusi terhadap kawan-kawan transpuan dan gender minoritas lainnya
11. Mendesak pemerintah untuk menyelesaikan kasus intoleransi dan diskriminasi terhadap perempuan syiah
12. Mendorong pemerintah untuk memperkuat sosialisasi pencegahan dan penanganan tepat bagi orang dengan hiv/aids
13.Penguatan anggaran untuk mengakomodir pemberdayaan kelompok marginal
14.Mendesak pemerintah untuk peduli terhadap isu-isu perusakan lingkungan
15. Bebaskan petani pakel yang berjuang atas tanahnya, dan rebut kembali ruang hidup serta kedaulatan rakyat atas sumber-sumber agraria
16. Wujudkan representasi perempuan dalam ranah politik dan lembaga pemerintah, yang tidak sekedar simbolik tetapi juga substantif
17. Mendesak ciptakan program - program pemberdayaan perempuan yang tepat dan penggunakan sistem periodesasi program yang dikelola oleh pemerintah.