Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Guru Banting Siswa, Dispendik Larang Pelaku Mengajar

Ilustrasi tindak kekerasan. Freepik.com

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh membenarkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan instruksi langsung dari Wali Kota Eri Cahyadi. Instruksi yang dimaksud untuk melakukan penanganan cepat terhadap guru banting siswa saat kompetisi futsal.

Yusuf memastikan bahwa Dispensik Surabaya sudah turun langsung untuk memproses tindakan kekerasan tersebut. Pihaknya telah memanggil guru SDN Simolawang berinisial BAZ. Selain itu, BAZ juga sudah dijatuhi sanksi. "Guru tersebut tidak boleh mengajar sampai proses pemeriksaan selesai dan sanksi ditetapkan. Hari ini, guru tersebut juga kembali kami panggil. Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti Inspektorat," ungkap Yusuf.

Terkait dengan proses hukum, lanjut Yusuf, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi. Dia berharap apapun hasilnya nanti, bisa memberikan keadlian untuk semua pihak. Pihaknya tidak akan mengintervensi proses yang berjalan.

"Orangtua siswa sudah membuat laporan di Polrestabes Surabaya," terangnya.

Yusuf berharap kejadian serupa jangan terulang kembali ke depannya. Turnamen olahraga seharusnya menjadi arena kompetisi yang menyenangkan bagi anak-anak. "Bukan ajang yang justru mengancam keberadaan anak-anak untuk bermain memaksimalkan potensi mereka," tegasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (27/4/2025), saat pertandingan futsal antar SD/MI yang digelar oleh SMP Labschool Unesa 1 di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya. Pertandingan tersebut merupakan babak semifinal mempertemukan sekolah MI Al Hidayah melawan SDN Simolawang.

Awalnya pertandingan berjalan lancar. MI Al Hidayah unggul 4-2 atas SDN Simolawang. Selaknya menerima kemenangan, korban  pun melakukan selebrasi. Ketika selebrasi, tiba-tiba pelatih SDN Simolawang berinisial BAZ menghampiri korban lalu menarik baju dari belakang. Tubuh korban pun langsung dibanting ke arah lapangan.

Korban, BAI (11) didampingi keluarganya telah mendatangi Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan, Senin (28/4/2025) siang. BAI mengatakan, usai dibanting ia tak merasa kesakitan. Dia pun melanjutkan pertandingan hingga ke babak final. Akan tetapi, saat pertandingan selesai tubuhnya merasakan sakit. Dia pun datang ke rumah sakit untuk rotgen. Ternyata, hasil rontgen menunjukkan tulang ekornya mengalami retak dan punggungnya memar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us