Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gudang Pabrik Sepatu di Ngawi Ludes Terbakar

Riyanto
Gudang pabrik sepatu di Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi terbakar hebat. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Pabrik sepatu Dwi Prima Sentosa di Ngawi ludes terbakar pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
  • Kobaran api diduga berasal dari korsleting listrik pada AC, mempercepat penyebaran api dan menyebabkan kerugian besar.
  • Proses pemadaman berlangsung lebih dari dua jam dengan bantuan empat unit Damkar, belum ada laporan resmi terkait total kerugian.

Ngawi, IDN Times – Suasana dini hari di Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mendadak berubah mencekam. Sebuah kebakaran hebat melalap habis pabrik sepatu milik PT Dwi Prima Sentosa pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Kobaran api yang cepat membesar membuat gudang penyimpanan sepatu dan sandal yang sudah jadi ludes terbakar.

Api diduga berasal dari korsleting listrik pada pendingin ruangan (AC) di dalam gudang. Petugas keamanan yang sedang berjaga mengaku sempat mencium bau kabel terbakar, dan ketika memeriksa, mendapati asap tebal dan kobaran api sudah muncul dari unit AC. Namun upaya pemadaman awal terkendala akses masuk gudang yang terbatas.

“Saya lihat api sudah keluar dari AC, saya langsung manjat dinding untuk masuk ke dalam gudang,” ungkap Riki Hidayat, petugas keamanan pabrik. “Dua teman saya terluka saat memanjat. Saya coba padamkan pakai APAR, tapi api malah makin besar.”

Gudang pabrik yang didominasi bahan mudah terbakar seperti lem, karet, dan sepatu jadi, mempercepat penyebaran api. Bahkan atap dan struktur bangunan baja pun roboh tak mampu menahan panas yang ekstrem.

Karyawan pabrik sempat membantu proses evakuasi barang-barang yang belum terbakar. Namun sebagian besar sudah terlanjur dilalap api. “Waduh, ini gudang udah habis semua. Belum tahu pasti penyebabnya, tapi yang jelas kerugiannya pasti besar,” ujar Yanto, salah satu karyawan.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten Ngawi dikerahkan, namun api tak kunjung padam. “Kami kewalahan, karena banyak bahan mudah terbakar di dalamnya,” jelas Heri Kuncoro, petugas Damkar Ngawi.

Hingga akhirnya, bantuan tambahan dari empat unit Damkar milik Pemkab dan Pemkot Madiun pun didatangkan. Proses pemadaman berlangsung lebih dari dua jam, dengan petugas berjibaku menaklukkan kobaran api dari berbagai sisi. Belum ada laporan resmi terkait total kerugian, namun dipastikan nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

Pihak berwenang kini tengah menyelidiki penyebab pasti kebakaran dan mengevaluasi sistem keamanan kebakaran di area industri padat bahan mudah terbakar tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us