Dinsos Jatim Didatangi Densus 88, Ternyata Mau Titipkan Eks Napiter

Intinya sih...
Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, menerima kunjungan Densus 88 untuk menitipkan eks napiter ke Dinsos.
Densus 88 meminta Dinsos turut memberikan pelatihan dan pemberdayaan kepada mantan napi teroris.
Novi menyebut pentingnya pemberdayaan masyarakat rentan dalam mengentaskan kemiskinan di Jatim.
Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur (Jatim), Restu Novi Widiani mengungkapkan bahwa kantornya baru-baru ini didatangi Densus 88 Antiteroris. Pihaknya sempat kaget, akan tetapi tetap menyambut dengan tangan terbuka.
Novi pun menyampaikan kalau maksud dari kedatangan Densus 88 itu akan menitipkan sejumlah mantan Napi teroris (Napiter) ke Dinsos Jatim. Pihak kepolisian ini agar dinsos turut ambil bagian untuk memberikan pelatihan serta pemberdayaan kepada mereka. "Kemarin kita sudah didatangi Densus 88, ada sekitar dua ratus (mantan napi). Karena di antara mereka ketika selesai hukuman mana ada yang akan mempekerjakan mereka," ujar Novi.
"PR besar kita mempercepat penurunan kemiskinan dan korban sosial termasuk mereka (mantan napi teroris), korban keekrasan, trafficking, korban napza, pekerja migran yang dipulangkan ini semua bencana sosial," tambahnya.
Kendati demikian, kata Novi, saat ini Dinsos Jatim belum melakukan pembinaan karena masih menunggu kepastian jumlah mantan napi dan rekomendasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Densus 88, dan pemerintah daerah. "Nanti kalau sudah ada datanya lalu Bakesbangpol dan Densus 88 memberikan rekomendasi, salah satu caranya adalah pemberdayaan ekonomi. Tapi itu juga harus melalui rekomendasi pemerintah kabupaten dan kota karena kita harus hati-hati dalam memberdayakan mereka," terang Novi.
Mantan Pj Wali Kota Surabaya ini bilang, pemberdayaan kepada masyarakat rentan ini sangat penting dalam bagian mengentaskan kemiskinan. Novi menyebut Pemprov Jatim telah mengentaskan kemiskinan secara signifikan dalam lima tahun terakhir.
Sejak tahun 2021-2024, telah mengentaskan 603.290 warga miskin menjadi lebih sejahtera dan keluar dari garis kemiskinan. Penurunan kemiskinan Jatim secara y-o-y di tahun 2024 sebesar 0,56 persen atau setara 206.120 jiwa “Angka kemiskinan di Jatim per Maret 2024 tercatat tinggal 9,79 persen. Ini data rilis BPS ya. Ini merupakan rekor dimana pertama kali dalam sejarah angka kemiskinan Jatim hanya satu digit,” pungkasnya.